Liputan6.com, Jakarta - Relawan cawapres Sandiaga Uno terus memutar otak demi mengangkat popularitas jagoan yang diusungnya dalam Pilpres 2019. Salah satunya lewat desain stiker mobil.
Pengagas kreativitas itu adalah relawan yang menamakan diri Komunitas Milenial Ruang Sandi. Mereka mencoba membuat wajah dari sosok Sandiaga sebagai objek penghias eksterior mobil jenis minibus.
Founder Ruang Sandi, Dimas Akbar menyampaikan, memang hanya Sandiaga yang dijadikan objek desain stiker.
Advertisement
"Ini untuk perspesialisasi. Basisnya Ruang Sandi adalah komunitas anak muda. Saya nggak bilang Pak Prabowo nggak anak muda, justru banyak memberi ruang ke anak muda. Cuma di pilpres ini yang muncul platform anak muda ini Bang Sandi. Anak muda banyak cocok dengan Bang Sandi," tutur Dimas di Media Center Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (2/2/2019).
Menurut Dimas, Sandiaga adalah sosok baru dalam ajang perpolitikan Tanah Air, bahkan di tingkatan pemilihan presiden. Sementara Prabowo Subianto sudah sangat dikenal masyarakat.
"Pak Prabowo itu sudah ikut pilpres sebelumnya, jadi secara popularitas sudah punya basis. Sementara Bang Sandi ini baru, jadi mesti kita bangun popularitasnya," jelas dia.
Di kurun waktu sekitar dua bulan jelang pencoblosan Pilpres 2019, lanjutnya, sekarang adalah momen paling tepat mendongkrak elektabilitas dan popularitas Sandiaga.
"Ini saatnya kita lebih masif. Kegiatan diskusi di kedai kopi sebaiknya dicukupkan dan sekarang menjemput masyarakat lewat branding ini. Ini fase pentingnya dan tahun baru ini kita akan mulai banyak pergerakan di darat. Menciptakan aktivitas ada atau tidak ada Bang Sandi," kata Dimas.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Baru 1 Mobil
Sejauh ini, baru satu mobil yang desain luarnya dimodifikasi dengan stiker berwajah Sandiaga. Hal itu juga dikarenakan faktor biaya yang dikumpulkan langsung dari kantong anggota relawan tersebut alias patungan.
Dimas berharap, keberadaan mobil tersebut dapat memancing kreativitas anak muda lainnya. Artinya, tidak menutup kemungkinan akan banyak mobil yang akan menjadi sarana kampaye ala milenial.
"Sebelum pilpres, kalau main media sosial lebih sering membaca judul tanpa membaca isinya, kemudian di capture dan membahas yang dia belum paham. Akhirnya terjadi bully. Di 2019 ini jangan berantem deh, mending buat kreativitas positif. Termasuk ini, branding mobil untuk digunakan keliling Indonesia," Dimas menandaskan.
Advertisement