KPU Usulkan Tak Ada Nobar di Debat Pilpres Ketiga

KPU awalnya berpandangan, nobar menjadi ajang semarak acara debat kandidat. Namun, kenyataannya nobar malah berpotensi ricuh.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 21 Feb 2019, 16:22 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2019, 16:22 WIB
Peluk Hangat Jokowi dan Prabowo Awali Debat Kedua Capres
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saling menghampiri dalam debat kedua Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). Semua pertanyaan dalam debat kedua ini dirahasiakan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengusulkan agar tim sukses capres-cawapres tidak menggelar nonton bareng (nobar) di debat pilpres ketiga pada 17 Maret 2019 mendatang.

"Itu masih sifatnya usulan. Nanti beberapa hal keputusannya diambil di rapat minggu depan, karena kalau dari sisi kepentingan debat kandidat sebenarnya tidak terlalu penting (nobar)," kata Komisioner KPU Pramono Ubaid di Hotel Le Meridien Jakarta, Kamis (21/2/2019).

KPU awalnya berpandangan, nobar akan menjadikan debat pilpres semarak. Namun kenyataannya, nobar yang dihadiri para pendukung pasangan calon malah berpotensi ricuh.

"Ya itu makanya, yang terjadi malah memperkuat gesekan, memberi peluang orang provokasi. Ledakan misalnya kemarin, mungkin orang memancing di air keruh, malah bisa saling tuding antar kedua belah pihak. Kan jadi berbahaya," jelas Pramono.

Diketahui pada debat kedua di wilayah nobar sekitaran Hotel Sultan Jakarta, terjadi ledakan yang dinyatakan petasan oleh pihak berwajib.

Ledakan yang terasa bak bom tersebut meledak tak jauh dari titik lokasi nobar kubu 01.

Akibatnya, saling tuduh terjadi antar simpatisan yang berujung ke Badan Pengawas Pemilu. "Kita serahkan ke Bawaslu itu ya kalau ada laporan itu," tandas Pramono.

Kurangi Massa Pendukung

Sebelumnya, KPU juga berencana mengurangi jumlah pendukung atau penonton yang berada di ruang debat pilpres tahap ketiga. Pendukung menjadi 50 untuk masing-masing pendukung pasangan capres cawapres. 

Ketua KPU Arief Budiman menyebut pengurangan itu untuk menjaga situasi debat lebih tenang dan kondusif.

"Usulan dari Bawaslu juga tadi sudah disampaikan karena debat ini supaya bisa lebih tenang, lebih nyaman, dan lebih fokus. Jumlah pendukung diusulkan nanti dikurangi, nanti jumlahnya ya kurang lebih 50-an saja dari masing-masing pasangan calon," kata Arief membebeberkan hasil evaluasi sementara debat kedua capres, di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Pada debat ketiga yang khususkan untuk cawapres pada 17 Maret 2019, KPU akan memperketat pengamanan bagi para undangan yang masuk ke ruangan debat agar tidak ada membawa atribut kampanye. Selain itu akan ada koordinator yang berjaga-jaga di kursi penonton.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya