Prabowo: Baliho Saya Ada di Hati Rakyat

Prabowo mengatakan, selama berkeliling Indonesia, banyak rakyat yang ingin perubahan serta menyumbang uang dengan nominal yang tidak besar.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Apr 2019, 10:10 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2019, 10:10 WIB
Beda Gaya Jokowi dan Prabowo Saat Debat Keempat Pilpres 2019
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat tanya jawab dalam debat keempat Pilpres 2019 yang diselenggarakan KPU di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (30/3). Debat kali ini mengangkat tema tentang ideologi, pemerintahan, pertahanan dan keamanan, serta hubungan internasional. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengaku pernah disindir salah satu tokoh lantaran tak punya baliho yang untuk kampanye. Prabowo pun menjawab tak punya uang kepada tokoh yang tak disebutkan namanya itu.

"Dulu pernah ada yang nyindir, ada salah satu tokoh, 'Prabowo kok di daerah nggak ada baliho Prabowo-Sandi?'. Saya jawab, 'Benar pak, nggak ada baliho, karena kami memang nggak punya uang'," ucap dia di acara Gerakan Elaborasi Rektor Akademisi Alumni & Aktivis Kampus Indonesia, di Balai Kartini, Jl Gatot Subroto, Jakarta, Jumat malam 5 April 2019.

Prabowo mengungkapkan, sejak awal dia dan cawapres Sandiaga Uno memulai perjuangan kampanye dengan 'paheli' alias paket hemat sekali. Menurutnya, balihonya bersama Sandiaga berada di hati rakyat.

"Dari awal kita mulai perjuangan bahwa kami paket hemat. Bahkan bukan pahe lagi, tapi paheli. Paket hemat sekali. Reaksi rakyat? Orang kecil yang kirim uang," ucap Prabowo.

"Buat apa saya bohong? Tapi saya bilang, kok rasanya baliho saya ada di hati rakyat saya. Saya melihat di Youtube emak-emak ada karung beras dibikin spanduk. Karung pupuk di bikin spanduk. Kaus sablon sendiri," sambung Prabowo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rakyat Ingin Perubahan

Prabowo mengatakan, selama berkeliling Indonesia, banyak rakyat yang ingin perubahan serta menyumbang uang dengan nominal yang tidak besar.

"Dari awal saya terang-terangan akui publik bahwa kami paket hemat. Apa reaksi rakyat, orang kecil yang kirim uang. Tukang ojek kirim Rp 80.000, saya kirim Rp 60.000 ribu dan saya mau ambil Rp 20.000 ribu saja.

Prabowo pun mengaku lebih bangga menerima uang bantuan dari masyarakat untuk kampanye.

"Tukang cendol kirim Rp 20.000 ribu. Di Sidoarjo mereka lempar uang ke panggung dan dompetnya," tandas Prabowo.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya