Tentukan Sikap Usai Pilpres, Alumni 212 Akan Gelar Ijtimak Ulama 3

Menurut Slamet, masyarakat memerlukan rujukan dari para ulama dari segi hukum syariat, dalam mengevaluasi langkah yang mesti diambil terkait pemilu 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2019, 19:53 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2019, 19:53 WIB
Polisi Periksa Ketua Umum PA 212 di Solo
Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif usai menjalani pemeriksaan selama 6 jam di Polresta Solo, Kamis (7/2).(Liputan6com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif menyebut, pihaknya akan menggelar ijtimak ulama tiga untuk menyikapi hal-hal terkait usainya Pilpres 2019. Dalam forum itu,  para ulama dari berbagai daerah akan memberi berbagai masukan.

"Pemilu, Pilpres kita minta masukan dari para ulama-ulama, termasuk dari beberapa daerah. Laporan dari santrinya bagaimana, dari jemaahnya bagaimana, kemudian langkahnya apa," kata Slamet di markas Kertanegara VI, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (25/4/2019).

"Dan disepakati langkahnya harus ada pertemuan besar, semacam ijtimak ulama, mungkin yang ketiga, untuk menggelar itu semua," sambungnya. 

Menurut Slamet, masyarakat memerlukan rujukan dari para ulama dari segi hukum syariat, dalam mengevaluasi langkah yang mesti diambil terkait pemilu 2019.

"Kita selalu berpijak kepada fatwa dan ijtimak ulama. Kita selalu minta masukan para ulama, termasuk ketika capresnya hasil rekomendasi Ijtimak Ulama, saya pikir wajar saja kalau nanti dikembalikan ke Ijtimak Ulama dengan hasil yang ada," ucap dia.

Serahkan ke Bawaslu dan MK

Sebelumnya, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari menyarankan apabila ada pihak yang merasa dirugikan atau dicurangi agar melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kalau merasa dicurangi, laporkan ke lembaga-lembaga yang sudah disediakan, seperti Bawaslu, MK," kata Hasyim di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2019).

Ia mengatakannya dalam konteks ancaman politikus PAN, Amien Rais yang akan mengerahkan people power jika terdapat kecurangan di pilpres 2019.

Menurut Hasyim, Indonesia adalah negara demokrasi. Ia mengatakan undang-undang sudah mengatur tentang pemilu sebagai penyalur suara rakyat dalam memilih pemimpin.

"Maka sebagaimana aturan kelembagaan, pemilu ini ya untuk bisa berkuasa bikin lah parpol. Kalau mau ikut pemilu, daftarkan parpol itu sebagai peserta pemilu," tutur Hasyim.

Waktu Belum Dipastikan

Alumni 212 Kawal Pemeriksaan Amien Rais di Polda Metro Jaya
Massa yang tergabung dalam Persaudaraan Alumni (PA) 212 berorasi di depan Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/10). Aksi ini digelar untuk mengawal pemeriksaan terhadap Amien Rais. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Terkait kapan acara tersebut akan digelar, Slamet yang juga menjabat Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi itu  mengaku belum bisa memastikan.

"Dalam waktu dekar ini kita harus cari tempatnya, waktunya yang pas. Insyaallah sebelum ramadan," tandasnya. 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya