Jakarta - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) H Ali Ahmad atau akrab disapa Gus Ali dinilai bisa menjadi lawan sepadan bagi petahana M Sanusi pada Pilkada Kabupaten Malang.Â
Hal ini disampaikan Peneliti SIGI LSI Denny JA, Dito Arief dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Rabu, 26 Februari 2020.Â
Baca Juga
Menurut dia, ada beberapa faktor yang membuat Gus Ali menjadi lawan sepadan bagi Sanusi yang pada Pilkada Kabupaten Malang berpaling hati dengan berlabuh di PDI Perjuangan.
Advertisement
"Bila merujuk nama-nama yang ada dari PKB, nama Ali Ahmad menjadi sosok paling berpeluang dengan faktor-faktor yang dimilikinya," ujar Dito Arief.
Selain Gus Ali, nama-nama yang masuk daftar LSI untuk berebut rekomendasi PKB pada Pilkada Kabupaten Malang di antaranya Latifah Shohib, Umar Usman, Hasan Abadi, Khofidah dan Kholik.Â
Menariknya, lanjut Dito, walau berkali-kali Gus Ali menyatakan tidak berambisi maju di Pilkada Malang, namun dengan melompatnya Sanusi ke PDIP justru akan membuat radar politik PKB akan semakin mengarah padanya sebagai lawan yang sepadan bagi Sanusi.
"Gus Ali merupakan fenomena baru di percaturan politik Kabupaten Malang. Sebagai Ketua DPC PKB Kabupaten Malang, dia (Gus Ali) terbukti berhasil melambungkan jumlah kursi PKB di DPRD Kabupaten Malang menyamai perolehan Kursi PDIP sebagai pemenang Pemilu di Kabupaten Malang," bebernya.Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Potensi Gus Ali Peroleh Rekomendasi dari PKB
Faktor lain yang menguatkan potensi Gus Ali memperoleh rekomendasi dari DPP PKB adalah sosok Sekjen PKB Hasanudin Wahid yang merupakan Caleg PKB peraih suara terbanyak ketiga di Daerah Pemilihan (Dapil) Malang Raya.
"Majunya Gus Ali sebagai calon Bupati dari PKB tentunya akan melapangkan jalan bagi sosok kepercayaan Cak Imin ini untuk menjadi anggota DPR RI menggantikan Gus Ali," sebutnya.
Dengan latar belakang Gus Ali sebagai pengusaha dan pengasuh Pondok Pesantren Al Hidayah Karangploso, politikus berumur 53 tahun tersebut menggambarkan sosok Santri – pengusaha
"Sehingga, faktor tersebut memiliki potensi "Wow Effect" yang kuat di akar rumput Nahdhiyin, pemilih rasional dan swing voter di Kabupaten Malang," ucapnya.
Â
Simak berita Times Indonesia lainnya di sini.Â
Advertisement