PDIP Beberkan Alasan Tak Pilih Akhyar di Pilkada Medan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara, terkait alasan partainya tak memilih Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution dalam Pilkada Medan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Agu 2020, 18:07 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 18:07 WIB
Akhyar Nasution
Tidak hanya perguruan swasta, larangan juga disampaikan kepada Unit Pelayanan Teknis (UPT) TK, SD dan SMP Negeri se-Kota Medan melalui Surat Edarah Nomor 420/3482 tanggal 14 Mei 2020.

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi sudah mengusung pasangan Bobby Nasution-Aulia Rahman untuk maju di Pilkada Medan 2020.

Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu, tak memilih Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution yang merupakan petahana. Bahkan sebelum diumumkan resmi, Akhyar juga dipecat PDIP.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto angkat bicara, terkait alasan partainya tak memilih mantan kadernya tersebut.

"Kami melakukan pemetaan politik, kami mendengarkan aspirasi dari masyarakat. Nah, berdasarkan kajian yang dilakukan Pak Djarot Saiful Hidayat selaku ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, kami melihat bahwa ada dugaan berkaitan dengan persoalan yang membuat yang bersangkutan tidak bisa dicalonkan oleh PDI Perjuangan," kata Hasto dalam Konferensi Pers daring seusai pengumuman 75 Cakada PDIP, Selasa (11/8/2020)

"Selain karena ambisi kekuasaan juga ada indikasi dugaan berkaitan dengan faktor hukum tersebut," sambung dia.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Bermasalah Hukum

Hasto menegaskan, PDIP memang berkomitmen untuk tidak mencalonkan pihak yang memiliki persoalan hukum di Pilkada.

"Karena itulah, partai memegang komitmen untuk tidak pernah mencalonkan mereka yang punya potensi terkait persoalan hukum," jelas Hasto.

Apalagi untuk Medan, yang belakangan juga menuai sorotan pasca ditetapkannya 11 Anggota DPRD Sumut terkait kasus suap Eks Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho.

Kita lihat di kota Medan ada suatu operasi tangkap tangan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi," pungkas Hasto.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya