Janji KPU Sigi Jaga Keamanan Sigi pada Pilkada 2020 Usai Kejadian Pembunuhan

KPU Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah mengupayakan keamanan warga Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2020.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 01 Des 2020, 21:23 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 21:23 WIB
masker bergambar pilkada serentak
Masker bertema pilkada serentak disosialisasikan KPU di Kabupaten Sigi untuk meningkatkan partisipasi pemilih, Minggu (15/11/2020). Jelang hari pemungutan suara itu Bawaslu Sulteng menemukan puluhan kasus dugaan pelanggaran netralitas yang dilakukan kepada desa. (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum atau KPU Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah mengupayakan keamanan warga Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo untuk menggunakan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2020.

"Berkaitan dengan adanya tragedi kemanusiaan di Desa Lembantongoa, KPU telah melakukan langkah-langkah, pertama PPK kami telah menyurat ke kepolisian setempat, dan diteruskan ke kami, serta tembusan ke Polres Sigi," ujar Ketua KPU Kabupaten Sigi Hairil, dilansir Antara, Selasa (1/12/2020).

Hairil menyebut, KPU Sigi telah berkoordinasi dengan KPU Provinsi Sulawesi Tengah, bahkan diteruskan ke KPU RI di Jakarta terkait dengan keamanan dan kenyamanan warga menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2020 ini.

Namun, kata dia, hingga saat ini KPU Sigi belum memindahkan TPS karena mereka yakin petugas keamanan gabungan akan mengamankan secara ketat Kecamatan Lembantongoa serta di daerah-daerah lainnya.

"Kami yakin pihak tim keamanan sudah mengambil langkah-langkah untuk melakukan pengamanan terkait dengan momentum 9 Desember," ucap Hairil.

Menurut Hairil, berdasarkan informasi yang diterima KPU Sigi, peristiwa pembunuhan empat warga Desa Lembantongoa terjadi di RT 13, Dusun V Tokelemo, Desa Lembantongoa. TPS yang berdekatan dengan lokasi pembunuhan yakni TPS 5, berada di wilayah RT 10, Dusun V Tokelemo.

Ia mengakui, peristiwa kekerasan di Desa Lembantongoa menuntut mereka untuk segera melakukan langkah-langkah yang konstruktif berkaitan dengan pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara.

"Kami pastikan bahwa TPS tersebut tetap berada di posisi semula," terang Hairil.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Akan Berikan Pengawalan

Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Abdul Rakhman Baso, saat meninjau lokasi penyerangan kelompok yang diduga MIT di Dusun Lewono, Desa Lembantongoa
Kapolda Sulteng, Irjen Pol. Abdul Rakhman Baso, saat meninjau lokasi penyerangan kelompok yang diduga MIT di Dusun Lewono, Desa Lembantongoa, Sigi, Sabtu (28/11/2020). (Foto: Polda Sulteng).

Menurut Hairil, sebelum ada kejadian aksi kekerasan itu polisi telah menyampaikan ke KPU Sigi akan memberikan pengawalan untuk TPS di Manggalapi, yang merupakan wilayah terpencil, juga tidak berjauhan dengan lokasi terjadinya kekerasan empat warga Desa Lembantongoa.

"Seperti TPS di Manggalapi, pihak kepolisian sudah menyampaikan ke kami, akan memberikan pengawalan dengan menurunkan enam orang personel untuk berjaga di TPS di Manggalapi," jelas Hairil.

Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari empat orang diduga dibunuh oleh sekelompok orang tidak dikenal (OTK) di Desa Lembontongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Pihak kepolisian menduga mereka merupakan anggota jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

"Diduga kelompok mereka," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Sabtu, 28 November 2020.

Berdasarkan informasi awal, peristiwa itu terjadi pada Jumat, 27 November 2020. Dalam kejadian itu, terjadi tindak penganiayaan hingga pembunuhan.

Identitas keluarga tersebut adalah ayah dan ibu yakni Yasa dan Nei, kemudian anak atas nama Ulin dan suaminya, Pino. Kediamannya berada di Dusun ST 2 Lewono.

Polemik Penundaan Pilkada Serentak 2020

Infografis Polemik Penundaan Pilkada Serentak 2020. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Polemik Penundaan Pilkada Serentak 2020. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya