Survei Cawapres Poltracking di Jabar: Ridwan Kamil Memimpin, Gibran cuma 3 Persen

Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon wakil presiden di Jawa Barat. Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin dengan angka mencapai 30,4 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2023, 16:33 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2023, 16:32 WIB
Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka bertemu dan menyampaikan pesan penting buat generasi muda. (Foto: Biro Adpim Jabar)

Liputan6.com, Jakarta Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas calon wakil presiden di Jawa Barat. Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memimpin dengan angka mencapai 30,4 persen.

Jauh di bawahnya ada nama Menteri BUMN Erick Thohir dengan elektabilitas 14,5 persen, kemudian diikuti Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan angka 13 persen.

"Pada simulasi 11 nama calon wakil presiden, Ridwan Kamil memperoleh angka elektabilitas 30,4 persen. Diikuti Erick Thohir 14,5 persen, Muhaimin Iskandar 13 persen," ujar Direktur Riset Poltracking Indonesia Arya Budi saat pemaparan survei secara daring, Selasa (10/10/2023).

Sementara di papan tengah ada nama Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno dengan elektabilitas 9,1 persen. Kemudian Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan elektabilitas 8,1 persen.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md memiliki elektabilitas 3,2 persen sebagai cawapres. Sementara itu, nama Wali Kota Solo yang juga anak Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka memiliki elektabilitas 3,1 persen.

"Sandiaga Salahuddin Uno 9,1 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 8,1 persen, Mahfud MD 3,2 persen, Gibran Rakabuming Raka 3,1 persen," kata Arya.

Di papan bawah ada nama mantan Panglima TNI Andika Perkasa dengan elektabilitas 2 persen, lalu Ketua DPR RI Puan Maharani 1,4 persen, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto 1,1 persen dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 0,5 persen.

"Andika Perkasa 2 persen, Puan Maharani 1,4 persen, Airlangga Hartarto 1,1 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 0,5 persen," jelas Arya.

Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 25 September-1 Oktober 2023 di Jawa Barat dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel survei 1000 responden dengan margin of error kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Jabar dipilih karena merupakan provinsi dengan jumlah daftar pemilih tetap terpadat yaitu 35,7 juta pemilih atau 17,6 persen secara nasional.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Legitimasi dan Kredibilitas Jokowi akan Dihantam jika Ngotot Jadikan Gibran Cawapres

Presiden RI Jokowi - Gibran Rakabuming Raka (Foto: Instagram/@jokowi @gibranrakabumiing)
Presiden Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka. Jokowi dianggap sedang membangun dinasti politik dengan menempatkan anak-anaknya di kekuasaan. (Foto: Instagram/@jokowi @gibranrakabumiing)

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) Ahmad Khoirul Umam mengatakan, ada potensi perlawanan terhadap Jokowi saat sang putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka bisa melanggeng ke pemilu presiden 2024 sebagai wakil dari Prabowo.

Menurut Umam, hal itu dapat terjadi sebab kehadiran Gibran diartikan sebagai representasi Jokowi yang bertolak dengan suara pendukung Ganjar Pranowo di basis-basis wilayah yang dikuasai PDIP.

"Pencawapresan Gibran bisa menciptakan "perang bubat" antara kubu Prabowo dengan PDIP yang lagi-lagi akan merasa dikhianati, dilangkahi dan diabaikan oleh keluarga Jokowi," jelas Umam seperti dikutip dari siaran pers diterima, Selasa (10/10/2023).

Umam menambahkan, jika analisanya terbukti maka bukan tidak mungkin PDIP melakukan evaluasi besar terhadap Jokowi dan keluarganya yang saat ini berstatus kader PDIP.

"Jika Gibran menjadi cawapres Prabowo, besar kemungkinan PDIP akan melakukan evaluasi total terhadap status relasi dan keanggotaan Gibran, Boby, dan juga Jokowi sendiri di PDIP," jelas dia.

Dosen Ilmu Politik & International Studies, Universitas Paramadina ini juga mewanti, perlawanan terhadap Jokowi nantinya tidak hanya dari kubu PDIP melainkan juga partai rival lainnya. Sebab, Jokowi akan dilabel sebagai pemimpin yang melanggengkan dinasti politik.

"Pencawapresan Gibran tampaknya sekarang sedang ditunggu-tunggu oleh para rival politik Jokowi sebagai narasi "politik dinasti", yang akan menjadi amunisi yang sangat efektif untuk menghantam legitimasi dan kredibilitas politik Presiden Jokowi, sekaligus menghancurkan mesin politik pencapresan Prabowo Subianto," Umam menandasi.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Jokowi Akan Cawe-Cawe Urusan Politik demi Kepentingan Negara. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi Akan Cawe-Cawe Urusan Politik demi Kepentingan Negara. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya