PDIP Segera Bahas Posisi Jokowi di Partai

Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani akan mengagendakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan itu untuk membahas posisi Jokowi di PDIP.

oleh Aries Setiawan diperbarui 20 Nov 2023, 19:57 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2023, 19:57 WIB
Jokowi bersama Megawati Soekarnoputri, Puan Maharani, Ganjar Pranowo
Suasana saat Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Bacapres 2024 Ganjar Pranowo dalam konferensi pers seusai pembukaan Rakernas III PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani akan mengagendakan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertemuan itu untuk membahas posisi Jokowi di PDIP.

Sebab, putra sulung dan menantu Presiden Jokowi yakni, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dianggap tidak memenuhi syarat sebagai kader PDIP.

"Bisa saja. Itu dibicarakan. Saya enggak tahu kalau bicara dengan Presiden secara informal. Kami bicara segala hal yang terkait dengan isu aktual dan isu-isu yang kemudian mungkin hanya bisa dibicarakan secara informal," kata Puan Maharani saat diwawancarai di Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Namun, Puan menyebut, hingga saat ini pertemuan tersebut belum bisa dilaksanakan. Karena dirinya dan Presiden Jokowi memiliki waktu yang sangat padat.

"Jadi, pertemuan yang akan datang atau selanjutnya tentu saja akan kami jadwalkan. Ini hanya masalah waktu saja. Presiden mungkin sibuk. Saya juga ada agenda lain. Namun tadi, jika waktunya cocok atau pas saya akan bertemu lagi dengan Presiden," ujar Puan.

Puan Bertemu Jokowi di Istana

Sebelumnya, Puan Maharani dan Jokowi sempat bertemu di Istana Kepresidenan pada Senin (20/11) pagi. Pertemuan keduanya menjadi yang pertama kali usai Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Namun, dalam pertemuannya dengan Jokowi, Puan mengaku hanya membahas soal MIKTA. Meski begitu, dia tak menampik adanya kemungkinan pertemuan berdua dengan Jokowi untuk membahas persoalan politik.

"Bukan berbicara hal yang lain. Tapi saya kasih tahu kalau nanti berbicara langsung dengan presiden," kata Puan di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Senin (20/11/2023).

Walaupun keputusan Gibran bergabung dengan Prabowo memunculkan isu keretakan antara PDIP dengan Jokowi, Puan juga memastikan pertemuan hari ini berjalan dengan baik.

Dia menyebut komunikasinya dengan Jokowi tidak terpengaruh dengan 'huru-hara' politik yang tengah terjadi.

"Pertemuan dengan Pak Jokowi berjalan dengan baik, lancar, nyaman. Dan enggak ada huru-hara yang seperti disampaikan. Kita tenang-tenang saja," kata Puan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tidak Ada Foto Jokowi di Baliho Ganjar-Mahfud

Joko Widodo atau Jokowi bersama Megawati dan Ganjar Pranowo
Presiden Jokowi menyampaikan pidato politik saat acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan (PDIP) hari ini, Selasa (6/6/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, baliho pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud Md di Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak memuat foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di baliho itu, hanya terpampang wajah Ganjar Pranowo, Mahfud Md, Bung Karno, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan caleg asal PDIP.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan tidak ada instruksi khusus dari pihaknya untuk meniadakan gambar Presiden Jokowi di baliho Ganjar-Mahfud.

"Jadi kami enggak pernah instruksi, kami instruksi yang baik, yang membangun peradaban," kata Hasto di sebuah hotel di Jakarta Pusat, Sabtu (18/11/2023).

Namun, menurut Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini, rakyat berhak menyuarakan sikapnya untuk kepentingan bangsa.

"Rakyat kan juga punya mata hati, rakyat bisa menyuarakan sikapnya, mana yang berjuang bagi kepentingan bangsa dan negara, mana yang berjuang bagi kepentingan yang lebih sempit dari itu," tutur Hasto.

Dia mengeklaim, pasangan Ganjar-Mahfud mewakili suasana kebatinan rakyat. Dia meminta terkait baliho itu ditanyakan lebih lanjut ke Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andi Gani.

"Maka, nanti tolong ditanya Pak Andi itu tadi menggambarkan ya suatu logo ya, spirit dari nomor 3-nya Pak Ganjar itu yang mewakili seluruh suasana kebatinan rakyat dan juga elemen daru partai dan relawan," ucap Hasto.

"Jadi silakan tanya ke Pak Andi itu bagus banget itu, itu menggambarkan menjawab juga hal itu," Hasto Kristiyanto menandaskan.


TPN Ganjar-Mahfud Tolak Narasi Keberlanjutan Jokowi

Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah sekaligus calon presiden Ganjar Pranowo salat Idul Fitri bersama di Solo, Sabtu (22/4/2023) dengan tampilan beda tapi sama. (Foto: Instagram @ganjar_pranowo)

Sementara itu, Direktur Narasi dan Konten Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Roby Muhamad, menolak memilih narasi keberlanjutan jika pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud Md memenangkan pilpres 2024.

Mereka lebih memilih sebutan 'Indonesia Lebih Baik'. Hal ini dikatakan Roby menjawab pertanyaan moderator apakah TPN Ganjar-Mahfud masih memilih narasi keberlanjutan pemerintahan Presiden Jokowi.

"Indonesia lebih baik," jawab Roby saat diskusi 'Total Politik bertajuk Mimpi Bonus Demografi: Talenta Muda Masih Bisa Cari Kerja' di daerah Jakarta Selatan, Sabtu (18/11/2023).

Roby menuturkan, salah satu isu yang menjadi sorotan TPN Ganjar-Mahfud adalah lapangan kerja. Meski angka pengangguran cenderung rendah, dia memprediksi akan terus bertambah karena adanya bonus demografi.

"Bagi kami itu masalah nomor 1 Indonesia. Itu isu lapangan kerja. bukan soal pengangguran, pengangguran kita lumayan rendahlah ya. Cuma kan itu, kita punya bonus demografi. Jadi nambah terus," ucapnya.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Jokowi dan Keluarga Dilaporkan Kolusi-Nepotisme ke KPK. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya