Gus Yahya: Masuk Timses Capres, Nusron-Yenny Wahid Dicutikan dari PBNU

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencutikan Nusron Wahid dan Yenny Wahid di dalan kepengurusan PBNU. Sebab, keduanya bergabung di tim sukses pasangan calon yang akan bertanding dalam Pilpres 2024.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 21 Nov 2023, 17:04 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2023, 17:04 WIB
Gus Yahya dalam konferensi pers Harlah 1 Abad NU. Slank, Rhoma Irama dan sederet artis lain tampil dalam Harlah 1 Abad NU. (Foto: NU Online)
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Foto: NU Online)

Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mencutikan Nusron Wahid dan Yenny Wahid di dalan kepengurusan PBNU. Sebab, keduanya bergabung di tim sukses pasangan calon yang akan bertanding dalam Pilpres 2024.

Nusron Wahid mengisi jabatan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Sedangkan, Yenny Wahid dipilih menjadi Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

"(Nusron dan Yenny Wahid) iya iya dicutikan jadi pengurus (PBNU)," kata Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf kepada wartawan di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (21/11).

Gus Yahya menegaskan, semua pengurus PBNU yang masuk ke jajaran timses capres-cawapres mesti cuti dari jabatannya di PBNU.

"Iya kalau masuk ke tim resmi, cuti," ujar mantan Jubir Presiden Gus Dur ini.

Sampai Pelantikan

Gus Yahya menerangkan, para pengurus PBNU dicutikan sampai ada pelantikan presiden dan wakil presiden. Termasuk juga para caleg pengurus PBNU juga dicutikan.

"(Dicutikan) Sampai selesai sampai ada presiden dilantik sampai ada, termasuk yang nyalon-nyalon legislatif, itu cuti semua sampai ditetapkan sebagai anggota kalau terpilih," tutupnya.

Gus Yahya: Gerakan Boikot Produk Pro Israel Penting, tapi Bukan Jalan Keluar

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menilai, gerakan boikot produk yang pro Israel menjadi penting. Namun, gerakan itu tidak cukup untuk mencari jalan keluar agar kekerasan Israel terhadap Palestina dihentikan.

"Saya kira itu penting, boikot-boikot gerakan itu cukup penting untuk mendapatkan perhatian politik dan saya kira sekarang sudah," kata Gus Yahya di Hotel Shangri-La Jakarta, Senin (21/11/2023).

"Tapi itu tidak cukup karena boikot ini juga sama yang menentang Israel boikot produk Israel yang pro Israel juga memboikot yang pro Palestina," sambungnya.

Gus Yahya menuturkan, baru-baru ini terjadi pemboikotan oleh perusahan besar seperti Walt Disney dan Sony Pictures terhadap X. Penyebabnya, X menayangkan unggahan dari Gaza yang dianggap pro terhadap Palestina.

"Seperti sekarang ini baru baru ini terjadi boikot dilakukan oleh aktor aktor besar seperti Disney, kemudian Sony Pictures misalnya memboikot X karena X menayangkan posting-posting dari Gaza," ucapnya.

"Kemudian mereka memboikot X dan mencabut semua iklan dari X ini mereka melakukan boikot terhadap yang mendukung Palestina," tambahnya.

Menurutnya, masalah ini tidak bisa selesai bila hanya saling memboikot. Yahya berkata, harus dicari jalan yang lebih masuk akal agar kekerasan terhadap Palestina bisa dihentikan.

"Kalau saling boikot jalan keluarnya apa, nah boikot ini memang penting untuk mendapatkan perhatian politik tapi harus dipikirkan jalan keluar yang masuk akal yang mungkin, yang possible yang bukan cuma sekedar harapan tapi betul betul sesuatu yang workable yang bisa ditempuh untuk sampai kepada jalan keluar," pungkasnya.

Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya