Informasi Pribadi
Nama LengkapYahya Cholil Staquf
Nama PanggilanGus Yahya
Tempat dan Tanggal LahirRembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966
OrangtuaKH Muhammad Cholil Bisri
SaudaraYaqut Cholil Qoumas
PendidikanMadrasah Al Munawwir Krapyak, Kota Yogyakarta, Jurusan Sosiologi FISIP UGM Yogyakarta
OrganisasiKetua Umum Komisariat Fisil UGM HMI Cabang Yogyakarta masa periode 1986-1987
ProfesiPengasuh Ponpes Roudhlotut Tholibun Leten Rembang Jawa Tengah, Pembicara di Forum American Jewish Committee (AJC) di Israel, Inisiator Pendiri Institut Keagamaan Bayt Ar-Rahmah Li adDwa Al-Islamiyah Rahmatan Li Al-alamin di California Amerika.
JabatanJubir Presiden Abdurrahman Wahid tahun 1999-2001, Dewan Pertimbangan Presiden 2014-2019, Tenaga Ahli Perumus Kebijakan di Dewan Eksekutif Agama-Agama di Amerika Serikat-Indonesia di masa Presiden Obama-Presiden Joko Widodo di bulan Oktober 2015, Sekretaris Umum Katib Syuriah PBNU periode 2015-2020, Ketua Umum PBNU 2021-2026,

Ketua Terpilih

KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) periode 2021-2026. Pemilihan Ketum atau Ketua Tanfidziyah PBNU ini dilakukan secara voting, dalam rangkaian Muktamar NU ke-34 yang digelar di Lampung, Jumat (24/12/202).

Seperti disiarkan langsung TVNU lewat kanal Youtube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Gus Yahya terpilih menjadi Ketum PBNU setelah mengantongi 337 suara. Dia unggul dari calon lainnya yakni KH Said Aqil Siroj yang mengantongi 210 suara. Sementara, ada satu suara abstain.

Sebelumnya, dalam penjaringan bakal calon Ketua PBNU terpilih, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya unggul setelah mengumpulkan 327 suara. Sementara petahana, Said Aqil Siroj, menempati posisi kedua dengan perolehan 205 suara.

Di tempat ketiga NU ada As'ad Said Ali yang mengantongi 17 suara, lalu Marzuqi Mustamar 2 suara, Ramadhan Buayo 1 suara, abstain 1 suara, dan 1 suara batal. Sehingga hanya 552 suara atau berkurang 6 suara dari total 558 muktamirin yang memiliki hak suara.

Berdasarkan ketentuan AD/ART PBNU, maka yang dinyatakan lolos sebagai calon ketua umum hanya dua kandidat, yakni Gus Yahya dan Kiai Said karena mengumpulkan lebih dari 99 suara pada penjaringan bakal calon.

KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terplih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) periode 2021-2026 pada Muktamar ke-34 NU di Lampung, Jumat (24/12/2021). Gus Yahya unggul dalam perolehan suara mengalahkan kadidat petahana KH Said Aqil Siradj.

Masa Kecil

Gus Yahya bukan sosok sembarangan di Nahdlatul Ulama (NU), pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966 ini merupakan putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, pengasuh Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin di Leteh, Rembang, Jawa Tengah (Jateng). Ayahnya juga dikenal sebagai sosiolog dan politikus pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Kakeknya juga seorang tokoh besar NU, KH Bisri Mustofa, penyusun Kitab Tafsir Al Ibris. Gus Yahya yang lahir dan besar di kalangan pesantren, sudah digembleng ilmu agama sejak dini. Meski orang tuanya memiliki pesantren, tapi dia dikirim untuk mondok di Madrasah Al Munawwir Krapyak, Kota Yogyakarta, yang diasuh oleh KH Ali Maksum.

Selepas dari pondok, Gus Yahya melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIP UGM). Selama masa kuliah, Gus Yahya aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta. Usai menjalankan studi di UGM, Gus Yahya sempat bermukim selama setahun di Mekkah, Arab Saudi untuk menuntut ilmu.

Dekat dengan Gus Dur

Sebagai kader NU tulen, Gus Yahya dikenal cukup dekat Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Gus Yahya pernah ditunjuk menjadi Juru Bicara atau Jubir Presiden sewaktu Gus Dur berkuasa pada 1999-2001. Setelah itu, Gus Yahya sempat aktif di PKB, tapi kemudian memilih lebih menekuni di bidang pendidikan.

Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) 2014-2019 ini kerap menjadi pembicara internasional di luar negeri, salah satu yang sempat menjadi polemik yaitu kehadiran Gus Yahya sebagai pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel.

Dalam forum itu, Gus Yahya menyuarakan menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama. KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Ketum PBNU) periode 2021-2026.

Rival Ketua PBNU

Pemilihan Ketum PBNU atau Ketua Tanfidziyah PBNU ini dilakukan secara voting dalam rangkaian Muktamar NU ke-34 yang digelar di Lampung, Jumat (24/12/202).

Seperti disiarkan langsung TVNU lewat kanal Youtube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, Gus Yahya terpilih menjadi Ketum PBNU setelah mengantongi 337 suara. Dia unggul dari calon lainnya yakni KH Said Aqil Siroj yang mengantongi 210 suara. Sementara, ada satu suara abstain.

Sebelumnya, dalam penjaringan bakal calon Ketum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya unggul setelah mengumpulkan 327 suara. Sementara petahana, Said Aqil Siroj, menempati posisi kedua dengan perolehan 205 suara.

Di tempat ketiga voting suara Ketua NU ada As'ad Said Ali yang mengantongi 17 suara, lalu Marzuqi Mustamar 2 suara, Ramadhan Buayo 1 suara, abstain 1 suara, dan 1 suara batal. Sehingga hanya 552 suara atau berkurang 6 suara dari total 558 muktamirin yang memiliki hak suara.

Berdasarkan ketentuan AD/ART PBNU, maka yang dinyatakan lolos sebagai calon ketua umum hanya dua kandidat, yakni Gus Yahya dan Kiai Said karena mengumpulkan lebih dari 99 suara pada penjaringan bakal calon.

Tampilkan foto, video, dan topik terkait
Loading