Anies Ingin Bangun Institut Perkebunan di Medan, Ini Alasannya

Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan memiliki gagasan untuk membangun institut perkebunan di Medan. Karena, menurut Anies, Kota Medan memiliki sejarah panjang perdagangan komoditas hasil perkebunan.

oleh Tim News diperbarui 04 Des 2023, 06:15 WIB
Diterbitkan 04 Des 2023, 06:15 WIB
Capres Anies Baswedan kampanye Pemilu 2024 di Medan, Sumatra Utara (Sumut), Minggu (3/12/2023).
Capres Anies Baswedan kampanye Pemilu 2024 di Medan, Sumatra Utara (Sumut), Minggu (3/12/2023). (Foto: Liputan6.com/ Fachrur Rozie)

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden nomor urut satu, Anies Baswedan memiliki gagasan untuk membangun institut perkebunan di Medan. Karena, menurut Anies, Kota Medan memiliki sejarah panjang perdagangan komoditas hasil perkebunan.

"Rasanya kita perlu di tempat ini membangun institut perkebunan Medan untuk anak-anak muda belajar perkebunan," ungkap Anies Baswedan dalam acara Desak Anies di Posbloc, Medan, Sumatera Utara, Minggu (3/12/2023).

Ia berharap institut perkebunan ini bisa berkembang seperti Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Supaya ilmu terkait perkebunan bisa dipelajari di Kota Medan.

"Sehingga, dengan institut itu tidak boleh kalah dengan ITB, IPB, tapi ini institut perkebunan Medan. Sehingga ilmu perkebunan bisa langsung ditumbuhkan di Medan," jelas Anies.

Anies menjelaskan, Medan memiliki sejarah panjang dalam perdagangan komoditas. Berbagai hasil perkebunan menjadi komoditas utama. Seperti Sawit, Karet, sampai Tembakau.

"Bahkan tembakau Deli sangat terkenal sampai di Jerman. Di Bremen sana kalau bicara tembakau, one of the best adalah tembakau dari Deli," ujar Anies.

"Karena itu, ke depan kami ingin membangun Kota Medan tentu untuk kembali menjadi pusat komoditas, infrastruktur yang dibangun, industri yang dibangun adalah industri yang meningkatkan nilai tambah komoditas," jelas mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Anies Baswedan tiba di Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara (Sumut) untuk melanjutkan kampanye pemilu 2024, Minggu (3/12/2023). Anies tiba di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10.00 WIB.

Saat keluar dari Bandara Kualanamu, Anies tampak bersama mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang juga Ketua Timnas Pemenangan Daerah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).

Anies soal KIP Tidak Tepat Sasaran: Kalau Sudah Makmur Jangan Ambil Hak Orang

Capres Anies Baswedan kampanye Pemilu 2024 di Medan, Sumatra Utara (Sumut), Minggu (3/12/2023).
Capres Anies Baswedan kampanye Pemilu 2024 di Medan, Sumatra Utara (Sumut), Minggu (3/12/2023). (Foto: Liputan6.com/ Fachrur Rozie)

Dalam kesempatan sama, Anies Baswedan mengingatkan kepada semua yang merasa mampu supaya tidak menerima bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Karena KIP hanya untuk siswa yang memiliki perekonomian lemah

Anies meminta yang hidupnya sudah makmur jangan mengambil hak orang lain yang sesungguhnya membutuhkan bantuan tersebut.

"Jadi dana bantuan yang disalurkan lewat KIP itu memang untuk mereka yang berlatar belakang keluarga ekonominya lemah kali ini memang diperlukan dua sisi. Satu, bila anda sudah makmur janganlah mengambil hak orang lain yang sesungguhnya bisa mendapatkan dari itu," kata Anies Baswedan.

Maka Anies meminta mereka yang memakan mampu, sebaiknya mengembalikan KIP tersebut. Supaya yang membutuhkan bisa mendapatkan haknya.

"Jadi saya ingin mengingatkan kepada para penerima yang mendengarkan ucapan ini bila anda menerima dan sesungguhnya anda mampu saya minta mengembalikan. Karena kita, Anda mengembalikan, ada satu anak yang bisa mendapatkan dari kartu indonesia pintar itu," ujar Anies.

Capres yang diusung Partai Nasdem, PKB dan PKS itu menekankan kepada anak muda harus punya panggilan moral. Malu mengambil hak keluarga prasejahtera

"Itu menjadi kontribusi anda pada mereka itu panggilan moral, malu rasanya mengambil uang yang sesungguhnya hak mereka yang prasejahtera enggak terhormat sama sekali. Jangan pernah bangga menerima KIP ketika itu adalah haknya orang lain memalukan dan merendahkan diri Anda," kata Anies.

Di sisi lain, pemerintah perlu membuat mekanisme pelaporan tepat sasaran atau tidaknya KIP. Karena saat ini tidak ada mekanisme pelaporan tersebut.

"Karena kalau tidak tepat sasaran anda tidak bisa melaporkan sekarang. Enggak punya tempatnya, anda tahu tapi anda tidak punya tempatnya. Nah kita akan siapkan mekanisme pelaporan sehingga orang lain yang mengetahui bisa melaporkan dan pemerintah bisa melakukan revisi review," ujar Anies.

Anies Baswedan: Takutlah dengan Dosa

Anies Baswedan menghadiri peringatan Haul Guru ke-21 Saidi Syekh H Amir Damsar Syarif Alam di Pondok Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, Deli Serdang,
Anies Baswedan menghadiri peringatan Haul Guru ke-21 Saidi Syekh H Amir Damsar Syarif Alam di Pondok Pesantren Persulukan Thariqat Naqsyabandiyah Jabal Qubis, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (3/12/2023). (Foto: Liputan6.com/ Fachrur Rozie)

Dalam kampanyenya di Sumatera Utara, Anies Baswedan mengunjungi Pesantren Persulukan Tarekat Naqsabandiyah Jabal Qubis. Adapun Anies Baswedan menghadiri acara Haul Guru ke-21 Saidi Syekh H Amir Damsar Syarif Alam, Minggu (3/12/2023).

Anies mengaku sebelum bertolak ke pesantren tersebut, dirinya sempat menerima pesan dari mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi yang juga Ketua Timnas Pemenangan Daerah (TPD) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN.

"Dalam perjalanan menuju majelis yang mulia ini, Pak Edy Rahmayadi tadi mengungkapkan sebuah kalimat singkat tapi mendalam. Beliau mengatakan, 'Pak Anies, insyaallah selalu takut dengan dosa, jaga itu, takutlah dengan dosa," ujar Anies saat memberikan sambutan di Pesantren Persulukan Tarekat Naqsabandiyah Jabal Qubis, Minggu (3/12/2023).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta agar dirinya dan seluruh masyarakat dijauhkan dari hal-hal yang berujung dosa. Dia berharap, ke depannya bisa terus memberikan manfaat bagi banyak orang.

"Dan sebagai umara (pemimpin pemerintahan), yang mendapatkan amanat untuk mengurusi urusan-urusan kemasyarakatan. Salah satu prinsip yang kami pegang adalah tadi, mendengar, meneladani, mengambil hikmah dari para alim ulama, dan tidak sekali-sekali memusuhi ulama, itu yang ingin kita pegang sama-sama," kata Anies.

 

Reporter: Ahda bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Infografis Nomor Urut Paslon Capres-Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Nomor Urut Paslon Capres-Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya