Jusuf Hamka Disebut Sosoknya Diterima Publik, Masih Punya Peluang di Pilkada Jakarta 2024

Nama Jusuf Hamka belakangan terakhir kian santer terdengar khususnya untuk Pilkada Jakarta 2024. Terakhir, selain Golkar, PAN juga membuka peluang.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Jul 2024, 23:09 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2024, 22:44 WIB
babah alun
Pengusaha Jusuf Hamka. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Nama Jusuf Hamka belakangan terakhir kian santer terdengar khususnya untuk Pilkada Jakarta 2024. Terakhir, selain Golkar, PAN juga membuka peluang.

Pengamat politik Ujang Komarudin mengatakan, ada beberapa yang perlu dijadikan catatan, meskipun Jusuf Hamka sudah punya modal awal dan masih terbuka untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

"Mungkin Jusuf Hamka punya probabilitas. Lalu akseptabilitas juga oke, karena diterima juga oleh publik," kata dia seperti dikutip Sabtu (27/7/2024).

Pasalnya, Ujang mengungkapkan, untuk mengukur calon, harus diuji dulu popularitas, elektabilitas, dan akseptabilitasnya. Terlebih sejauh ini Jusuf Hamka namanya belum ada di survei.

"Karena selama ini kan namanya belum masuk radar survei kan belum ada," tutur Ujang.

Meski demikian, dia mengungkapkan, politik di Jakarta masih dinamis dan cair. Sehingga semua kemungkinan terbuka.

"Soal format koalisi di Jakarta ya masih terus berkembang, soal peluang Jusuf Hamka ya ada," kata Ujang.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menyebut, pihaknya membuka komunikasi dengan Basuki Thajaja Purnama atau Ahok dan Jusuf Hamka untuk Pilkada Jakarta 2024.

Menurutnya, dinamika pencalonan gubernur di Jakarta masih dinamis.

"Mungkin kita tidak dengan Anies, ada calon lain, ya kita juga siap. Makanya saya sudah minta kepada Mas Eko (Patrio), Ketua DPW (PAN Jakarta) untuk melakukan komunikasi dengan banyak pihak, ya dengan Pak Anies dengan Pak Jusuf Hamka, dengan Ahok, dan lain sebagainya. Jadi semua masih mungkin di DKI," kata Yandri di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (26/7/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


PAN Pilih Ridwan Kamil di Pilkada Jawa Barat

 

Dia mengatakan, partainya tetap mengupayakan Zita Anjani di Pilkada Jakarta 2024. Bahkan, PAN siap mendukung Anies Baswedan jika cawagubnya adalah Zita Anjani.

"Kalau sekarang Pak Anies yang sudah dideklarasikan oleh Nasdem, ya, Nasdem PAN berkoalisi, ya bisa sama Zita Anjani. Dan itu langsung kita sepakati kalau mau. Tapi kalau ada dinamika, ada mungkin kontraksi nanti pembicaraan, ya kita juga siap," ucap Yandri.

Lebih lanjut, untuk di Pilkada Jawa Barat, PAN tetap mendorong Ridwan Kamil. Kemudian mengambil kader PAN Bima Arya Sugiarto sebagai pendampingnya.

"Jawa Barat itu kita PAN sudah minta kalau bisa Pak RK di Jawa Barat saja ambil pasangannya di Bima Arya. Ya, jadi kalau itu terjadi, ya, saya kira untuk Jawa Barat bisa menggunakan kontestasi Pilgub Jawa Barat sangat kuat antara RK dan di Bima Arya," pungkasnya.

 


Jadikan Jakarta Kota Idaman dan Kota Masa Depan Jika Maju Pilkada Serentak 2024

Innalillaahi wa innaa ilaihi raaji'un adalah kata yang pertama kali diucapkan oleh bos jalan tol Jusuf Hamka ketika menerima surat instruksi dari Partai Golkar.

Pada Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak 2024, pria yang akrab disapa Babah Alun ini diberikan kepercayaan oleh Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menjadi bakal calon gubernur atau wakil gubernur Jakarta.

Penunjukkan Babah Alun mengalir begitu saja. Berawal dari ajakan makan siang bersama Airlangga Hartarto. Tak sekedar makan siang, rupanya Airlangga banyak melontarkan banyak pertanyaan yang berkaitan dengan Jakarta.

"Menurut kamu bagaimana jalan di Jakarta," ujar Airlangga Hartarto.

Babah Alun dengan lugas menjawab bahwasanya perbaikan infrastruktur menjadi hal utama mengatasi kemacetan Jakarta. Solusinya, menambah jaringan jalan. Menurut dia, volume kendaraan dengan infrasturktur jalan harus berimbang.

"Gimana caranya," tanya Airlangga Hartarto.

Babah Alun punya usul penambahan ruas jalan baru terutama di kawasan-kawasan yang banyak kegiatan ekonomi. Misalnya, Blok M hingga Glodok.

"Harus ada jaringan jalan baru," kata Babah Alun.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya