Liputan6.com, Jakarta - Wacana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merapat ke dalam pemerintah mencuat pasca pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di kediaman Megawati, Jakarta, Senin malam 7 April 2024.
Partai koalisi pemerintahan merespons positif pertemuan tersebut. Sekjen Partai Golkar Sarmuji menilai pertemuan kedua tokoh tersebut akan membawa energi positif bagi bangsa.
Baca Juga
"Setiap silaturahmi akan memberikan energi positif. Silaturahmi elit akan membawa keteduhan dan keharmonisan di masyarakat," kata Sarmuji, saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2024).
Advertisement
Terkait peluang PDIP akan bergabung dengan pemerintahan, Sarmuji menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo.
"Urusan koalisi Presiden lebih tahu kebutuhannya," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid juga menyampaikan apresiasi kunjungan Prabowo ke kediaman Megawati.
"Kami mengapresiasi pertemuan Presiden Prabowo berkunjung Lebaran ke rumah mantan Presiden Ibu Megawati. Ini menunjukkan bahwa memang Pak Prabowo tidak ada masalah dengan Ibu Mega, sekaligus Pak Prabowo tidak punya masalah dengan tokoh politik yang lain," kata Jazilul.
Menurutnya, dengan kunjungan Prabowo ke Megawati mencerminkan nilai kebersamaan dan gotong royong untuk bangsa dan negara.
"Sekali lagi kami mengapresiasi Pak Prabowo dengan rendah hati hadir berkunjung silaturahim Idul Fitri ke kediaman Ibu Megawati. Mudah-mudahan ini memberikan berkah pada dinamika politik ke depan," pungkasnya.
Sekjen Gerindra: PDIP Tetap di Luar Pemerintahan
Sementara itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani membeberkan pembahasan yang terjadi pada pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin malam 7 April 2025.
Namun, Muzani memastikan pertemuan Senin lalu tidak menghasilkan kesepakatan PDIP akan merapat menjadi bagian koalisi pemerintah.
"Karena itu jika dianggap perlu silakan menggunakan PDIP sebagai instrumen yang juga bisa digunakan untuk memperkuat pemerintahan tetapi tidak dalam posisi dalam koalisi," kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu 9 April 2025.
Menurut Muzani, PDIP akan tetap berada di luar pemerintahan atau opisisi, namun hubungan antara dua ketua umum tetap terjaga dan saling mendoakan.
"Ya kira-kira seperti itu (PDIP di luar pemerintahan) pokoknya begitu. Jadi pada prinsipnya Ibu Megawati juga berharap agar masa kepresidenan Pak Prabowo bisa efektif sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara menggunakan kekuatannya untuk kepentingan rakyat dan rakyat Indonesia," ungkapnya.
Advertisement
Prabowo dan Megawati Bertemu, Ini yang Dibahas
Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membeberkan isi pembahasan dalam pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin malam 7 April 2025.
"Yang pasti membicarakan bagaimana masa depan Indonesia dan bagaimana kebersamaan untuk membangun Indonesia ke depan," kata Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Menurut Dasco, pertemuan berlangsung sangat akrab dan penuh canda tawa. "Pertemuan penuh keakraban saya lihat, kita denger lebih banyak ketawa-ketawa juga sih sebenarnya," ucap Dasco.
Dasco menyatakan pertemuan antara Prabowo dengan Megawati dibutuhkan untuk menjaga situasi nasional dan menghadapi tantangan global.
"Ya sebenarnya kan lebih bagaimana menghadapi situasi global yang saat ini banyak menempa negara lain. Kedua tokoh saling bertukar pikiran dan juga bertukar pengalaman apalagi Ibu Mega kan juga berpengalaman memimpin Indonesia di waktu yang ada masa krisis," tuturnya.
Turut hadir mendampingi dalam pertemuan tersebut, di antaranya Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Prasetya Hadi, hingga Menko Polkam Budi Gunawan.
Namun Dasco menyebut pertemuan lebih itu lebih banyak berlangsung secara empat mata antara Prabowo dengan Megawati. "Oh itu pembicaraan lebih banyak empat mata sih," ungkapnya.
"Antara Pak Prabowo dan Bu Mega memang hubungannya selama ini baik-baik saja dan bersahabat. Sehingga pertemuan semalam itu adalah pertemuan kekeluargaan, keakraban dan hangat, sehingga tak terasa waktu berjalan lumayan lama semalam dan banyak yang dibahas oleh kedua tokoh ini,” ujar Dasco.
