SMRC: Endorsement Prabowo dan Jokowi Tak Punya Efek pada Suara RK-Suswono

endorsement dari Presiden Prabowo Subianto dan Jokowi disebut tidak memberikan dampak signifikan terhadap elektabilitas pasangan Ridwan Kamil – Suswono.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Des 2024, 13:31 WIB
Diterbitkan 01 Des 2024, 13:31 WIB
Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi saat pertemuan dengan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan jajaran politikus di parpol KIM, relawan, hingga influencer di kafe Kaizen Heritage, Jakarta Pusat, Minggu (18/11/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)
Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi saat pertemuan dengan calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan jajaran politikus di parpol KIM, relawan, hingga influencer di kafe Kaizen Heritage, Jakarta Pusat, Minggu (18/11/2024). (Liputan6.com/Winda Nelfira)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil survei pascapemilihan yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada hari pemilihan Gubernur Jakarta, 27 November 2024, menunjukkan bahwa dukungan atau endorsement dari Presiden Prabowo Subianto dan Jokowi tidak memberikan dampak signifikan terhadap elektabilitas pasangan Ridwan Kamil (RK)–Suswono.

Direktur Eksekutif SMRC, Deni Irvani, memaparkan bahwa 50 persen pemilih Jakarta mengetahui Prabowo Subianto memberikan endorsement kepada pasangan Ridwan Kamil – Suswono. Angka ini hampir sama dengan tingkat pengenalan dukungan dari Jokowi, yang diketahui oleh 48 persen pemilih terhadap pasangan nomor urut 1 tersebut.

“Dari yang tahu endorsement Prabowo ke pasangan RK-Suswono, 38 persen menilai tidak pantas seorang presiden mendukung salah satu pasangan calon gubernur tersebut, yang menilai pantas sebanyak 57 persen, dan 5 persen tidak menjawab. Sedangkan dari yang tahu endorsement Jokowi pada pasangan tersebut, 34 persen menilai tidak pantas mantan presiden mendukung salah satu pasangan calon gubernur tersebut,” tulis Deni dalam keterangan tertulis, Minggu (1/12/2024).

Deni menunjukkan bahwa pada kelompok pemilih yang tahu endorsement Prabowo, elektabilitas RK-Suswono hanya 38 persen, tidak lebih tinggi atau malah cenderung sedikit lebih rendah dibanding yang tidak tahu, 39 persen. Hal serupa terjadi pada endorsement Jokowi.

Di kelompok pemilih yang tahu endorsement Jokowi, elektabilitas RK-Suswono hanya 37 persen, juga tidak lebih tinggi atau malah cenderung sedikit lebih rendah dibanding pada yang tidak tahu, 40 persen.

“Hasil analisis menunjukkan bahwa endorsement Prabowo dan Jokowi secara umum tidak berdampak positif terhadap elektabilitas RK-Suswono. Tidak ada bukti elektabilitas RK-Suswono menjadi lebih tinggi setelah di-endorse dua tokoh nasional tersebut,” pungkas Deni.

Adapun responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Total responden yang berhasil diwawancara sebanyak 552 orang (response rate 92 persen). Margin of Error (moe) diperkirakan ±4,56 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Quick Count Pilgub Jakarta Charta Politika 100%: RIDO 39.25%, Dharma-Kun 10.60%, Pramono-Rano 50.15%

Debat Perdana Pilkada Jakarta 2024, Setiap Pasangan Calon Sampaikan Visi-Misi
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno saat menyampaikan visi misi dalam segmen pertama pada debat perdana calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Diketahui, Proses hitung cepat atau quick count Pilkada Jakarta 2024 telah berlangsung. Berdasarkan aturan, hasil quick count bisa diumumkan ke publik mulai pukul 15.00 WIB usai pencoblosan Pilkada.

Hasil sementara quick count Charta Politika Indonesia pada Rabu (27/11/2024) pukul 18.45 WIB, total suara masuk mencapai 100 persen. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:

Pasangan nomor 01 Ridwan Kamil-Suswono: 39.25 persen.

Pasangan nomor 02 Dharmakun Pongrekun-Kun Wardana: 10.60 persen.

Pasangan nomor urut 03 Pramono Anung-Rano Karno: 50.15 persen.

Quick count Jakarta Charta Politika Indonesia menggunakan sampel sebanyak 400 TPS. Metodologi yang digunakan adalah stratified random sampling. Margin of error +/- 1%, dengan tingkat kepercayaan 99%.

KPU Tidak Ada Hitung Cepat

Ketua Komisi Pemilihan Umum atau KPU Jakarta Wahyu Winata mengatakan, tidak ada hitung cepat atau quick count usai waktu pencoblosan Pilkada 2024 hari ini, Rabu (27/11/2024). Menurut dia, penghitungan suara nantinya akan dilakukan secara berjenjang.

"Kami tidak melakukan hitung cepat. Jadi, kami berjenjang," kata Wahyu saat ditemui awak media di Kantor KPU Jakarta, Rabu (27/11/2024).

Wahyu menjelaskan, hitung berjenjang akan dilakukan mulai besok, Kamis 28 November 2024. Prosesnya, kata dia, akan diawali dari tingkat kecamatan, kemudian naik ke tingkat kelurahan hingga di provinsi.

"Tanggal 28 November kita mengadakan rekap tingkat kecamatan proses selama 6 hari. Mudah-mudahan selesai dalam 6 hari tersebut," jelas Wahyu.

Infografis Jurus 3 Calon Gubernur di Debat Terakhir Pilkada Jakarta 2024
Infografis Jurus 3 Calon Gubernur di Debat Terakhir Pilkada Jakarta 2024 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya