Golkar Akui Sulit Rebut Suara Milenial

Partai Golkar, lanjut Doli harus melakukan suatu penyesuaian ke kaum milenial.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Sep 2018, 12:25 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2018, 12:25 WIB
GMPG
Ketua GMPG, Ahmad Doli Kurnia memberi keterengan kepada awak media usai mendatangi Komisi Yudisial, Jakarta, Senin (31/7). Menurut Doli, proses hukum yang sedang berlangsung tidak boleh diganggu ataupun diintervensi. Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengakui partainya cukup kesulitan merebut suara generasi milenial di Pemilu 2019 mendatang. Menurut dia, hal ini lantaran Partai Golkar dicap sebagai partai orang tua.

"Sesungguhnya Partai Golkar ini agak berat masuk ke kelompok ini (generasi milenial), karena Partai Golkar ini dianggap partainya orang tua," ujar Doli dalam sebuah diskusi di Kawasan Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (15/9/2018).

Doli mengatakan Partai Golkar mau tak mau harus merebut suara dari semua kalangan, agar bisa memenangkan Pemilu 2019. Partai Golkar, lanjut Doli harus melakukan suatu penyesuaian ke kaum milenial.

"Nah oleh karena itu, makanya kami kelompok anak-anak muda di Partai Golkar sudah beberapa tahun terakhir ini gencar sekali melakukan kampanye soal bersih-bersih, tidak ada korupsi dan segala macem itu. Walaupun tantangannya juga besar," jelas dia.

Sementara itu, Ketua Umum Garda Rajawali Perindo (Grind) Kuntum Chairu Basa mengatakan partainya sejak awal menyerap aspirasi generasi milenial. Ia mengakui bila generasi milenial ini menjadi rebutan partai politik untuk bisa memperoleh suara di Pemilu 2019.

"Kita tak bisa menafikan kelompok milenial besar, hampir 50 persen jadi rebutan partai yang ada. Konsen kami lebih kedepakan memikirkan menyerap aspirasi seluruh komponen yang ada," ucap dia.

 

Menampung Generasi Milenial

Menurut dia, Perindo memiliki berbagai sayap partai yang menampung generasi milenial dengan segala kegiatan-kegiatannya yang sangat positif bagi generasi milenial. Salah satunya, dengan memberikan pelatihan dan bimbingan.

"Kita berikan bimbingan-bimbingan maupun pelatihan. Anak muda bila tidak dimbimbing dengan baik menjadi benih kita lihat terorisme ancamannya sangat besar," kata Kuntum.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya