Liputan6.com, Jakarta - Pemuka masyarakat Riau yang tergabung dalam Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR) menegaskan sikapnya menolak setiap hoaks dan informasi yang meresahkan jelang Pemilu 2019.
"Menolak setiap perilaku dalam bentuk apa pun yang akan mencederai sistem nilai dan marwah negeri Melayu Riau yang beradat di bawah payung kebhinnekaan bangsa dan NKRI," tegas ketua Bamus PPMR Agus Ramadhan dalam keterangan tertulis, Rabu (3/10/2018).
Baca Juga
Itu sebabnya, Agus meminta pihak terkait menindak tegas oknum yang terbukti menyebar hoaks dan info menyesatkan yang merusak tatanan demokrasi dan nilai-nilai adat budaya Melayu Riau yang identik dengan Islam.
Advertisement
Sementara itu Ketua Umun PPMR Nasrun Effendi mengimbau masyarakat, khususnya warga Riau untuk selalu jernih dalam mencermati kinerja pemerintah yang berdampak langsung pada peningkatan terpenuhinya kepentingan dan kebutuhan masyarakat.
"Kekhawatiran kita akan terganggunya suasana yang kondusif jelang Pilpres dan Pileg 2019 nanti, karena memang sempat terjadi beberapa kejadian seperti persekusi, demonstrasi, dan tersebarnya hoax di media sosial," paparnya.
Dia juga mengimbau penyelenggara Pemilu 2019 untuk meningkatkan sinergisitas dalam mewujudkan pelaksanaan plieg dan pilpres damai, aman dan santun.
Jaga Bersama-Sama
Sementara itu, pemerhati sosial budaya Riau Saeful Bahri mendukung apa yang dilontarkan Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR).
"Rakyat Melayu harus melihat pileg dan pilpres sebagai ajang kontestasi demokrasi lima tahunan," katanya.
Menurutnya, seluruh rakyat mempunyai kesempatan untuk menentukan dan menyalurkan hak politiknya dalam mencari pemimpin, mulai dari tingkat nasional sampai daerah.
"Dan sama-sama menjaga jangan sampai pesta demokrasi ini terjebak pada terciptanya perpecahan yang dapat membahayakan NKRI," katanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement