Survei Poltracking Sebut 6 Parpol Tak Lolos ke Parlemen, Apa Saja?

Dalam survei Poltracking ini disebutkan, elektabilitas partai tertinggi dipegang oleh PDIP dengan 23,5 persen.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Apr 2019, 14:33 WIB
Diterbitkan 13 Apr 2019, 14:33 WIB
16 Perwakilan Partai Politik Tanda Tangani Persetujuan Surat Suara Pemilu 2019
Perwakilan partai politik memvalidasi dan menandatangani persetujuan surat suara pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota DPR RI pemilu 2019 di Jakarta, Jumat (4/1). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei elektabilitas partai politik jelang pemilu 2019. Hasil survei itu menyebutkan ada enam partai politik yang terancam tidak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary treshold (PT) sebesar empat persen. Partai itu di antaranya Partai Hanura, PSI, PBB, Berkarya dan PKPI.

Sedangkan partai yang diprediksi lolos PT ada sembilan. Mulai dari PDIP, Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, Partai NasDem, Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP dan satu partai baru yang berpotensi lolos adalah Perindo.

"Yang lolos ambang batas parlemen ada sembilan partai ditambah partai baru yang berpotensi Perindo," kata AR Founder & Executive Director Poltracking Indonesia Hanta Yuda di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).

Dalam survei ini disebutkan elektabilitas partai tertinggi dipegang oleh PDIP dengan 23,5 persen. Disusul Gerindra dengan 13,7 persen, Partai Golkar 12,8 persen, ketiga PKB 9,7 persen.

Posisi keempat dan kelima diisi oleh NasDem dan Demokrat dengan 7,5 dan 7,2 persen. Lalu PKS 6,7 persen, PAN 5,7 persen, dan PPP 5,4 persen.

Kemudian Perindo 2,8 persen, Hanura 1,7 persen, PSI 1,4 persen, PBB 0,8 persen, Berkarya 0,8 persen. Disusul PKPI 0,2 persen dan Partai Garuda 0,1 persen.

"Terlempar dari DPR yaitu Partai Hanura," ungkapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Demografi Kekuatan Partai

Simulasi Pemilu 2019
Warga mengambil gambar contoh surat suara saat mengikuti simulasi pemungutan dan pencoblosan surat suara Pemilu 2019 di Taman Suropati, Jakarta, Rabu (10/4). Simulasi dilakukan untuk meminimalisir kesalahan dan kekurangan saat pencoblosan pemilu pada 17 April nanti (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berdasarkan demografi wilayah PDIP masih unggul di beberapa tempat. Jawa Barat dikuasai PDIP dengan 18,6 persen. Yogyakarta dan Jawa Tengah PDIP dengan 29,0 persen, Jawa Timur 22,1 persen, Nusa Tenggara dan Bali PDIP dengan 43,0 persen.

Sedangkan Sumatera dikuasai Golkar dengan 14,1 persen, Kalimantan PDIP 28,5 persen, Sulawesi PDIP 15,0 persen, Papua dan Maluku Partai Golkar 24,1 persen. Banten dan DKI Jakarta dikuasai Gerindra dengan 29,5 persen.

Survei ini dilakukan sejak 1-8 April 2019 dengan populasi pemilih warga negara Indonesia yang punya hak pilih dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Jumlah responden 2.000 menggunakan metode multistage random dengan. Margin of error kurang plus minus 2,2 persen. Cara survei melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner setiap pewawancara mewawancarai 10 orang dalam satu desa atau kelurahan.

Kemudian qualitiy control survei dengan spot check, call back, verifikasi foto dan GPS, double entry dan proses input data.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya