Pengembang China Bangun Properti Rp 2 Triliun di Serpong

Selain empat tower apartemen premium, akan dibangun juga satu tower perkantoran berkonsep SOHO (small office, home office).

oleh Muhammad Rinaldi diperbarui 18 Feb 2016, 12:34 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2016, 12:34 WIB
Pertumbuhan Properti 2015 Anjlok
Penampakan apartemen di salah satu kawasan di Jakarta, Senin (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kingland Group, sebuah perusahaan properti yang berbasis di China memutuskan untuk berinvestasi sekitar Rp 2 triliun di Indonesia dengan mengembangkan proyek properti terpadu (mixed use) di Serpong, Tangerang. Selain empat tower apartemen premium, akan dibangun juga satu tower perkantoran berkonsep SOHO (small office, home office).

Di Indonesia, Kingland Group menjalin kerjasama dengan dua perusahaan lokal yakni Alfa Land dan Growth Steel Group dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture) PT Hong Kong Kingland dengan porsi kepemilikan lebih dari 51 persen dikuasai Kingland Group.

Managing Director Hong Kong Kingland, Timothy. Chang mengatakan proyek Kingland Avenue yang dikembangkan perusahaan menyasar segmen middle up mengingat lokasi proyek sangat strategis di Jalan Serpong Raya, persis diapit kawasan Alam Sutera, BSD City, Gading Serpong dan Kota Tangerang, serta dekat dengan pintu tol Tangerang.

 

"Kami optimistis pasar properti di Indonesia, terutama di Serpong cukup baik. Di proyek ini kami targetkan bisa mendapatkan revenue sekitar Rp 3,3 triliun," ungkap Timothy yang ditulis Liputan6.com, Kamis (18/2/2016).

Kingland Avenue berdiri di atas lahan seluas 2,2 hektare. Nantinya akan dibangun empat tower apartemen, dan satu tower komersial berupa SOHO. Keseluruhan jumlah apartemen yang dijual mencapai 2.400 unit.

Timothy menambahkan, tahap pertama sedang dipasarkan Tower C dengan jumlah 600 unit, dengan ketinggian 24 lantai. Proses konstruksi (groundbreaking) dijadwalkan awal 2017, dan serah terima (hand over) kepada konsumen pada 2019.

"Launching baru akan dilakukan Mei nanti, namun antusias pasar cukup tinggi sekali," papar Timothy.

Chief Marketing Officer Hong Kong Kingland, Jiko Tandijono mengungkapkan perusahaan memilih Serpong sebagai lokasi proyek perdananya di Indonesia disebabkan beberapa alasan.

Pertama, pertumbuhan penduduk di Serpong cukup tinggi bahkan lebih tinggi dari Jakarta. Kedua, fasilitas di Serpong sudah komplit baik fasilitas hidup, hiburan, rekreasi hingga pendidikan. Ketiga, akses transportasi cukup bagus dengan ditopang dua jalan tol yakni tol Jakarta-Merak, dan JORR. Bahkan saat ini akan dibangun tol JORR 2 Kunciran- yang akan semakin mendekatkan Serpong dengan Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng. Tol baru ini diperkirakan selesai pada 2018, atau setahun sebelum hand over unit di Kingland Avenue.

"Kehadiran tol baru ini, bakal mendorong kenaikan harga properti dan return pemilik," kata dia.

Menurut Jiko, Kingland Avenue menawarkan berbagai tipe pilihan hunian yang sesuai untuk berbagai kalangan. Baik untuk mahasiswa, karyawan yang masih single, pasangan muda yang baru menikah hingga keluarga.

"Kami menyediakan unit dari mulai ukuran 67 meter persegi yang sudah dilengkapi tiga kamar tidur dan dua toilet dengan harga terjangkau. Selain ukuran 98 m2 dan 105 m2," rinci dia.

Harga yang ditawarkan di tower pertama ini adalah Rp 14,6 juta per m2, jauh di bawah pasaran harga unit apartemen premium di Serpong yang berkisar Rp 20 juta hingga Rp 25 juta per m2.

Meski menawarkan harga di bawah harga pasaran, namun kualitas bangunan dan fasilitas di Kingland Avenue dikerjakan setara hotel bintang lima. Lengkap dengan berbagai fasilitas termasuk grand swimming pool, club house, taman, ruang olahraga serbaguna , jogging track, perpustakaan hingga lobi yang mewah.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya