Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan IV 2015 belum menunjukkan perbaikan secara signifikan.
Meski pun Pemerintah telah memberikan beberapa kebijakan sebagai stimulus pertumbuhan. Mulai dari konsumsi belanja Pemerintah hingga implementasi proyek infrastruktur. Demikian laporan dari Coldwell Banker Commercial Indonesia yang dinukil dari Rumah.com seperti ditulis Jumat (19/2/2016)
Baca Juga
Meski pun ada penambahan pasokan komersial baru namun jumlahnya masih terbatas, terutama di kota-kota di luar kawasan Jabodetabek. Selain itu tingkat penyerapan serta harga jual juga terbilang masih rendah, meliputi perkantoran, apartemen, retail, dan hotel.
Advertisement
"Pasar komersial di tahun 2016 masih terbilang stagnan, tapi nantinya akan rebound pada tahun 2017. Faktornya bisa dilihat dari ekonomi global yang beranjak membaik sampai dengan kehadiran investor yang datang. Mereka tentunya akan membutuhkan akomodasi untuk tempat tinggal. Perkiraannya akan bergerak positif tahun 2017, kalau tahun 2016 masih dalam recovery," papar Tommy H. Bastami, Director of Coldwell Banker Commercial Strategic Advisory, dalam konferensi pers, di Jakarta.
Klasifikasi Kota-Kota di Indonesia
Untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai hirarki perkembangan properti komersialnya, Coldwell Banker Commercial Indonesia membagi beberapa kota di Indonesia dalam tiga kategori.
Established City
Memiliki karakteristik sebagai kota yang sudah berkembang mulai dari tahun 90an, kota-kota ini terdiri dari Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung. Jakarta mendominasi jumlah bangunan komersial lebih dari 70 persen di bandingkan kota-kota lainnya.
Kategori Established City ini menyumbang kontribusi pasokan baru hingga 75 persen yang terbagi dalam perkantoran, ritel, apartemen dan hotel. Karena lebih dulu menjadi kota modern, target segmen pasarnya menengah hingga premium dengan jenis permintaan jasa dan industri.
Emerging City
Mulai berkembang sejak 5-10 tahun yang lalu, kota yang tergolong dalam kategori emerging city memiliki pasar properti berkembang di sektor bisnis, industri dan pariwisata. Diantaranya adalah Makassar, Balikpapan, Bali, Semarang, Yogyakarta, Bodetabek dan Solo.
Dengan menyumbang kontribusi bangunan komersial sebanyak 20 persen, sektor pengembangannya terbagi dalam perkantoran, ritel, apartemen dan hotel. Walaupun jumlahnya begitu sedikit, namun sumber permintaan dari sektor pertambangan dan pariwisata membuat properti komersial terus bergeliat.
Promising City
Sebagai kota yang baru saja berkembang sekitar 5 tahun lalu, promising city baru mengembangkan sektor ritel dan hotel setelah lebih dulu digempur oleh proyek perumahan. Beberapa contohnya adalah Pontianak, Banjarmasin, Kendari, Palembang, Cirebon dan lainnya.
Dengan jumlah pasokan sekitar 5 persen dari total properti komersial di Indonesia, Promising City hanya mencakup sektor ritel dan hotel. Hotel menjadi sektor paling berkembang di kota-kota kategori ini.
Umumnya kota-kota ini memiliki sumber permintaan di sektor produksi dan pengolahan komoditas, serta pariwisata. (Isnaini K/Ahm)