Tips Broker: Trik Gaet Listing Properti

Kendati listing merupakan modal utama, bukan berarti seorang agen harus mengemis kepada klien dan menghalalkan segala cara.

oleh Fathia Azkia diperbarui 05 Mei 2016, 06:13 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2016, 06:13 WIB
Tips Broker: Trik Gaet Listing Properti
Kendati listing merupakan modal utama, bukan berarti seorang agen harus mengemis kepada klien dan menghalalkan segala cara.

Liputan6.com, Jakarta Modal utama yang diperlukan seorang broker atau agen properti dalam mengoptimalkan pekerjaannya adalah mencari listing sebanyak-banyaknya. Listing dalam pengertian ini yaitu daftar properti yang dimiliki agen.

Listing didapat ketika ada pemilik yang berniat menjual atau menyewakan propertinya. Sesuai dengan tugas broker sebagai perantara, maka ia akan mempertemukan penjual dan calon pembeli yang hendak membeli properti dalam jangka waktu dekat.

Ada berbagai cara yang bisa ditempuh broker untuk memperkaya listing. Mulai dari rekomendasi relasi atau kerabat, melihat iklan baris di koran, majalah, atau menghubungi langsung marketing developer yang nomornya tertera melalui selebaran brosur.

Kendati listing merupakan modal utama, bukan berarti seorang agen harus mengemis kepada klien dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya.

Strategi halus yang bisa dipraktekkan adalah mengajak klien potensial untuk makan malam bersama dalam sebuah acara.

Sedangkan beberapa agen lain memilih untuk memperkenalkan diri melalui portal AgentNet, membina sebuah jaringan bisnis pribadi, dan menjadi ahli/ agen spesialis suatu wilayah.

Biasanya agen properti yang baru berkecimpung menggunakan metode panggilan dengan sapaan hangat guna menggaet listing.

Terlebih dahulu mereka melakukan analisa pasar, agar lebih mudah menemukan pemilik yang siap menjual propertinya.

Mengirimkan newsletter secara berkala, serta menghubungi kerabat dan rekan melalui telepon dan email, juga merupakan salah satu strategi yang dapat dipakai untuk memaksimalkan lead.

Tahap lain yang bisa dilakukan yakni berkeliling di daerah sekitar rumah minimal dua hari sekali, untuk mencari rumah, kios, atau ruko yang tengah dijual atau disewakan.

Waktu ideal yang dibutuhkan untuk melakukan cara ini sekitar 1 jam.

Jangan lupa mencatat nomor telepon si pemilik, dan hubungi untuk menawarkan kerjasama dalam memasarkan properti tersebut.

Sebelum mengungkap maksud dan tujuan, perkenalkan diri secara lengkap terlebih dahulu.

Manfaatkan Feature Agent

Selain ragam metode diatas, mengoptimalkan fitur yang tersedia di situs online properti juga bisa menjadi alternatif terbaik. Misalnya, featured agent yang ada di Cari Agen Rumah.com.

Fitur ini membantu memudahkan broker dalam mempromosikan diri sebagai agen profesional, dengan menampilkan profil secara eksklusif.

Alhasil, pemilik maupun pembeli yang membutuhkan jasa agen properti, secara langsung akan melihat potret diri broker terpercaya melalui halaman utama.

Luzi, S.E, agen properti dari ERA Star Kebon Jeruk, mengakui keberadaan feature agent sebagai media paling efektif dan efisien dalam memperbanyak listingnya.

“Sekarang saya sudah tidak lagi menggunakan metode offline, karena sudah tertolong sekali dengan sistem online. Salah satunya dengan mengoptimalkan featured agent dan featured listing,” ujarnya.

“Melalui fitur tersebut, otomatis nama saya akan terpampang paling depan, dan menarik minat banyak orang untuk meminta saya memasarkan properti mereka,” ia menambahkan.

Tingginya permintaan dari klien (pemilik properti), membuat Luzi harus cermat dalam menentukan listing properti yang akan ia iklankan.

Tidak semua pengajuan klien ia kabulkan, karena Luzi cenderung mengiklankan properti yang berlokasi di area yang ia ketahui.

Saat sudah deal dengan penjual, biasanya Luzi akan mensurvei langsung properti yang hendak ia pasarkan.

Luzi tidak mengikuti pola copy-paste yang kebanyakan dilakukan oleh para agen, demi menjaga profesionalitas saat bertemu dengan calon pembeli.

“Featured agent sangat saya rekomendasikan bagi agen pemula maupun advance yang ingin mendapatkan banyak listing. Namun meski permintaan tinggi, seorang broker seharusnya tidak mudah tergiur dengan kuantitas melainkan kualitas,” tandasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya