Liputan6.com, Jakarta Perubahan iklim yang tidak menentu, lapisan ozon yang kian menipis, hingga mencairnya es di kutub utara adalah dampak dari pemanasan global.
Efek dari pemanasan global ini sendiri sebetulnya juga kerap Anda rasakan lewat tingginya suhu udara yang bikin Anda merasa gerah. Kalau sudah begini, Anda pasti langsung menyalakan AC. Padahal, AC sendiri punya peran yang tidak kecil terhadap pemanasan global.
Tentunya bukan hanya AC saja sebagai satu-satunya penyebab. Pemakaian listrik di rumah, limbah rumah tangga, juga menyumbang dampak yang tidak sedikit terhadap kerusakan lingkungan.
Advertisement
Untuk itu mari sama-sama kita terapkan pola hidup yang ramah lingkungan. Dan Anda bisa awali dari rumah Anda sendiri. Baca juga Tips Supaya Perangkat Elektronik di Rumah Tahan Lama.
Caranya, seperti yang dijelaskan Ariseno Ridhwan, salah seorang anggota The Climate Project Indonesia – sebuah komunitas pecinta lingkungan, kepada Rumah.com.
Matikan saat tidak digunakan
Gunakan listrik seperlunya, sewajarnya. Bicara memang gampang, tapi kebanyakan dari kita malah kerap mengabaikannya dan cenderung boros dalam penggunaannya.
Untuk mudahnya, awali dari yang ringan. Matikan lampu saat tidak digunakan. Misalnya lampu ruang tamu, ruang makan, dan dapur pada saat malam hari. Ganti juga lampu kamar dengan lampu yang lebih redup saat mau tidur.
Tinggalkan kebiasaan standby
Standby adalah posisi benda elektronik yang telah dimatikan namun masih tersambung dengan aliran listrik. Dalam posisi ini, benda elektronik masih bisa diaktifkan lewat remote control.
Posisi standby juga menjaga agar benda tersebut tidak terlalu sering mengalami lonjakan listrik, seperti yang terjadi saat menyambungkannya pada stop kontak.
Fitur standby ini sebaiknya hanya digunakan jika Anda sering menggunakan perangkat tersebut. Karena, meski kecil, perangkat elektronik tetap menyerap daya listrik saat standby.
Pastikan bahwa Anda selalu mencabut sambungan listrik perangkat elektronik di rumah seperti televisi, mesin cuci, microwave, jika tidak digunakan dalam waktu lama, seperti saat Anda ke kantor. Bahkan mungkin juga cabut stopkontak lemari es saat Anda hendak pergi liburan.
Hindari pula kebiasaan mengisi daya ponsel yang dibiarkan semalaman. “Bukan cuma menghemat energi, hal ini juga meminimalisir terjadinya bahaya kebakaran,” ujar Ariseno.
Hemat setiap saat
Gunakan AC seperlunya
Tahukah Anda bahwa AC (600 watt) yang menyala selama 1 jam setiap hari, selama setahun akan menghasilkan polusi udara sebesar 160 kg CO2/tahun?
Untuk itu Anda bisa memanfaatkan menu timer atau mode otomatis untuk mengurangi penggunaannya. Dan jika memang memungkinkan, matikan saja. Buka jendela Anda lebar-lebar agar mendapatkan udara segar.
Dengan mengurangi penggunaan AC Anda bukan hanya menghemat uang tapi juga memperpanjang umur AC Anda. Pilih AC yang hemat energi, kapasitasnya disesuaikan dengan ruangan, dan menggunakan freon ramah lingkungan,
Biasakan menghemat air
Saat ini, akibat penggunaan air yang boros dan menurunnya area hijau, stok air bersih pun makin sedikit dan sulit didapatkan.
Bahkan akibat penggunaan air tanah yang berlebihan dan pembangunan yang tidak berkonsep ramah lingkungan, permukaan tanah di Jakarta pun menurun setiap tahunnya.
Situs pecinta lingkungan hidup, greenlifestyle.or.id menyarankan untuk memasukkan botol air kemasan yang diisi air dalam tanki WC. Ini merupakan salah satu cara yang paling efektif, mudah, dan murah untuk menggurangi pengunaan air saat flushing.
Asal tahu saja, dalam sehari Anda membuang air sebanyak 2.5 botol galon air bersih per orang hanya untuk membilas toilet. Dengan menggunakan botol air maka Anda bisa menghemat antara 15-20 liter per hari.
Hindari penggunaan plastik
Pilih makan di tempat atau bawa wadah sendiri saat Anda jajan makanan. Persiapkan juga tas dari rumah apabila Anda hendak berbelanja.
“Setidaknya Anda sedikit mengurangi sampah plastik atau styrofoam yang limbahnya sulit diurai dalam jangka waktu yang singkat,” jelas Ariseno.
Foto: Pixabay
Wahyu Ardiyanto
Advertisement