Liputan6.com, Jakarta Mendengar nama desainer Lulu Lutfi Labibi, tentunya Anda akan teringat dengan Yogyakarta.Lulu memang dikenal dengan kreasi luriknya, dan kecintaannya pada Yogyakarta membuatnya untuk tetap tinggal dan membuka butiknya di kota seni tersebut.
Bertempat di Kampung Pekaten yang dekat dengan Pasar Kotagede, Lulu mendirikan rumahnya yang sangat asri, tradisional, dan artistik. Anda pasti betah berlama-lama di sini.
Rumah Lulu sangat kental dengan nuansa bersahaja sekaligus modern. Rumah ini bisa dibilang memiliki desain ‘rustic yang sangat Indonesia’.
Advertisement
Anda akan melihat tembok-tembok tua dengan warna yang kusam, perabot kayu dengan finishing yang memudar, serta rak dan tiang-tiang besi yang juga tampak kusam. Namun, jika diamati lebih detail, rumah ini sangat kental dengan sentuhan modern yang rapi.
Nuansa tersebut dipadukan dengan sejumlah perabotan kayu khas Jawa, bangku-bangku besi cerah warna-warni, serta tanaman yang diatur sedemikian rupa. Penasaran? Lihat saja foto-fotonya seperti dirangkum dari Rumah.com di bawah ini.
Ciri khas pintu kayu Jawa adalah ukurannya yang tak terlalu tinggi sehingga membuat kita menunduk saat masuk ke dalam ruangan. Mengibaratkan sikap bersahaja dan sopan.
Pintu kayu ini dibiarkan mengusam dimakan usia, namun sekaligus menghadirkan kesan alami dan sejuk, apalagi dipadukan dengan tanaman yang ada di sekelilingnya.
Pemandangan area teras yang asri dan sejuk. Lulu tetap mempertahankan bentuk bangunan asli rumah ini.
Nuansa tradisional terjaga lewat penggunaan material batu-batuan di halaman, serta tiang-tiang penyangga rumah yang khas.
Salah satu pojok teras yang menjadi favorit untuk menikmati pagi. Perhatikan meja dan kursi kayu yang telah memudar, seolah menyimpan cerita tradisi Jawa masa lampau.
Nuansa modern dituangkan lewat penggunaan sarung bantal serta pot tanaman berdesain pop-art dan minimalis.
Siapa yang tak betah melihat teras yang nyaman dan mendapatkan hangatnya sinar matahari seperti ini?
Secara keseluruhan, material yang digunakan kental dengan nuansa tradisional. Namun jika diperhatikan dengan seksama, unsur modern seperti penataan letak, penggunaan cushion pada kursi panjang, bahkan kursi panjang yang didesain serupa sofa menunjukkan pengaruh modern minimalis saat ini.
(Simak juga: Mengintip Rumah Penuh Warna Diana Rikasari)
Area samping tak lepas dari tanaman. Kolam teratai menjadi pemisah antara rumah dan butik. Ruangan penuh bukaan lebar membuat hunian ini menjadi terasa sangat lapang dan relaks.
Menikmati hangatnya sinar matahari juga dapat dilakukan di teras bagian dalam ini. Sentuhan perabot bergaya minimalis warna-warni cukup efektif menghadirkan nuansa modern pada spot yang, jika dibiarkan apa adanya, terlihat kusam dan tidak menarik.
Area pintu masuk teras yang sejuk, memberikan kesan ramah dari pemiliknya. Rumah khas Jawa memiliki sekat yang tegas untuk memisahkan setiap area, seperti taman/teras dengan bagian bangunan utama rumah.
Karena bentuk materialnya yang relatif ‘berat dan besar’, desain rustic lebih cocok diaplikasikan pada hunian dengan luas ruangan yang cukup. Tertarik memiliki rumah baru yang lebih besar? Lihat pilihannya dengan harga mulai Rp750 Jutaan di sini!
Foto: Instagram @lululutfilabibi
Rina Susanto