Alam Sutera Jadi Magnet Pengembang China

Alasan memilih mengembangkan proyek perdana di sisi barat Jakarta lantaran lokasinya yang masih potensial.

oleh Fathia Azkia diperbarui 19 Sep 2017, 08:24 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2017, 08:24 WIB
Alam Sutera
Ikon Alam Sutera

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya disukai pengembang lokal, kawasan terpadu Alam Sutera, Tangerang Selatan, nyatanya hingga kini masih menjadi magnet yang mampu menarik perhatian pengembang asing terutama China.

Setelah sebelumnya hadir segelintir nama developer yang masuk seperti PT Hong Kong Kingland, kini giliran PT Datzo Investama Group.

Menurut Vice Director PT Datzo Investama Group, Mr. Ma Ruizhi, alasan memilih mengembangkan proyek perdana di sisi barat Jakarta lantaran lokasinya yang masih potensial, di samping memang menyandang gelar sunrise property.

“Alam Sutera didukung beragam sarana dan prasarana publik yang sudah lengkap, tata kota yang rapi, termasuk juga akses jalannya yang mudah dari Jakarta,” katanya kepada Rumah.com.

Memang, akses ke Alam Sutera dan sekitarnya semakin baik, pasca Jasa Marga memutuskan untuk menghilangkan Gerbang Tol Karang Tengah sehingga arus lalu lintas dari Ibukota ke kawasan ini jauh lebih lancar.

Baca juga: Permintaan Hunian di Alam Sutera Meningkat Drastis

Mengamati kondisi pasar properti khususnya apartemen, Ma mengaku tidak begitu sulit memasarkan hunian vertikal di sini. Ini terbukti berdasarkan data penjualan proyek debutnya yakni apartemen The Noble.

“Satu tower pertama yang kami hadirkan (tower KENT) nyaris terjual sepenuhnya atau sekitar 80%. Kami menawarkan empat pilihan tipe dengan harga jual Rp635 juta – Rp2,1 miliar. Kami optimis bisa menarik ceruk pasar yang beragam di sini, apalagi pasar properti di Indonesia tengah masuk dalam masa pemulihan,” ia menambahkan.

Naik 8% dalam Tiga Bulan

Berdasarkan catatan Rumah.com Property Index pada kuartal II-2017, median harga apartemen di wilayah Tangerang Selatan naik hingga 8% dibandingkan kuartal I-2017 (quarter on quarter). Harga saat ini berada di posisi Rp18 juta per meter persegi, yang tertinggi sejak kuartal Q1 2015.

Sementara itu median harga apartemen untuk rentang Rp350 juta – Rp800 juta di Tangerang Selatan mengalami peningkatan 2,98% dibanding Q1 2017. Kenaikan menyebabkan harga yang semula dipatok Rp18,21 juta per meter persegi naik menjadi Rp18,75 juta.

(Mau beli rumah atau apartemen baru di Tangerang Selatan? Cari daftarnya lewat sini)

Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Real Estate Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata, mengungkapkan bahwa Alam Sutera memang memiliki keunikan yang menjadi nilai jual bagi industri properti.

“Sebab tanpa perlu ongkos tambahan, dari tempat tinggal Anda bisa berjalan kaki menuju pusat pendidikan maupun bisnis. Di samping itu, permintaan terhadap lokasi hunian yang dekat dengan fasilitas seperti ini makin tinggi. Jadi, tak heran jika harga hunian di kawasan Alam Sutera pun terus meningkat,” ungkapnya.

Ia menambahkan, kondisi tersebut bisa dijadikan peluang emas untuk melakukan investasi properti terutama apartemen.

“Kalangan eksekutif muda dan mahasiswa menjadi target yang sangat potensial. Namun tantangannya, pengembang harus mampu menyediakan hunian apartemen yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup anak muda yang dinamis,” tutupnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya