Sekarang Saatnya Investasi Rumah di Serpong

Sekarang saatnya investasi rumah di Serpong. Infrastrukturnya berkembang pesat, didukung kemudahan akses, dan fasilitasnya pun lengkap.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 11 Jun 2019, 17:07 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2019, 17:07 WIB
Investasi rumah di Serpong
Jika mengamati angkanya median harga rumah di Serpong memang terlihat mengalami kenaikan.

Liputan6.com, Jakarta Bicara soal investasi properti, sepertinya menarik jika melirik Serpong mengingat letaknya yang strategis juga potensi kawasannya. Secara geografis wilayahnya berada di antara Jakarta Selatan dan Kabupaten Bogor, yang mana kedua wilayah tersebut sama-sama tengah giat membangun infrastruktur.

Dan perlahan Serpong kini juga menjadi salah satu kawasan hunian mapan karena diapit tiga kawasan terpadu sekaligus: Bintaro Jaya, BSD City, dan Alam Sutera. Itu sebabnya di kawasan ini terdapat banyak perkantoran, sentra bisnis, hipermarket, sekolah internasional, sport center, dan rumah sakit bertaraf internasional.

Nah, bagi Anda yang mau investasi rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat Area Insider.

Pergerakan Harga Rumah di Serpong

Pergerakan harga rumah di Serpong
Dilihat dari pergerakan harganya, properti di kawasan Serpong sepertinya memang tidak ditujukan untuk investasi jangka pendek atau menengah.

Harus diakui, Serpong kini memang mulai menjadi kawasan hunian favorit. Itu sebabnya, harga lahan di sini pun sudah tinggi. Sekarang bahkan sudah cukup sulit untuk menemukan hunian dengan harga di bawah Rp600 juta di Serpong.

Sadar dengan tingginya harga lahan, pengembang di kawasan ini kini lebih banyak menawarkan unit dengan dua lantai. Secara harga, unit dua lantai terasa lebih ‘masuk akal’ ketika dipasarkan dengan harga tinggi, ketimbang memasarkan unit satu lantai dengan harga di atas Rp500 juta, terutama bagi kompleks perumahan berskala menengah.

Dan berdasarkan data Rumah.com Property Index, median harga rumah di Serpong pada Q1 2019 ini sudah mencapai Rp13,88 juta per meter persegi. Sedang di Q1 tahun sebelumnya berada di angka Rp13,33 juta per meter persegi.

Jika mengamati angkanya median harga rumah di Serpong memang terlihat mengalami kenaikan, tapi sebenarnya tren harga rumah di Serpong saat ini bisa dibilang jalan di tempat. Hal ini mengingat data di Q1 2017 mencatat median harga rumah di Serpong juga pernah berada di angka Rp13,89 juta per meter persegi.

Serpong Layak Dijadikan Investasi Jangka Panjang.

Namun jangan buru-buru skeptis dengan kawasan ini. Jika melihat perkembangan infrastrukturnya yang pesat, kemudahan akses, dan semakin lengkapnya fasilitas, punya hunian di kawasan ini dapat dipastikan akan menguntungkan di masa depan. Serpong layak dijadikan investasi untuk jangka panjang.

Nah, jika Anda sedang cari hunian sekaligus investasi untuk jangka panjang di masa depan, berarti saatnya perlu memikirkan opsi untuk punya hunian di kawasan ini.

Pergerakan Harga Apartemen di Serpong

Pergerakan harga apartemen di Serpong
Pergerakan median harga apartemen di Serpong justru lebih dinamis dan bergerak positif.

Dan yang tak kalah menarik untuk dibahas justru pergerakan median harga apartemen di Serpong. Jika tren harga rumah di Serpong cenderung stagnan, tren median harga apartemen di Serpong justru lebih dinamis dan bergerak positif.

Mengacu data Rumah.com Property Index, median harga apartemen di Serpong di Q1 2017 tercatat Rp16,67 juta per meter persegi. Dan median harga apartemen di Serpong terus naik hingga di Q1 2018 menyentuh angka Rp18,27 juta per meter persegi.

Bahkan sampai akhir tahun 2018 lalu atau di Q4, angkanya sampai menyentuh harga  Rp19,74 juta per meter persegi. Tapi sayangnya memasuki awal tahun 2019 atau di Q1, median harganya sempat turun hinga 4,81%.

Hal yang wajar mengingat awal tahun banyak investor yang mengambil sikap wait and see, membaca pergerakan pasar berdasarkan kebijakan yang akan dikeluarkan pemerintah. Tambah lagi ini adalah tahun politik, ada agenda Pilpres yang sedikit banyaknya akan memengaruhi keputusan orang untuk membeli properti.

Investasi Balik Modal

Dilihat dari data Property Index Rumah.com, harga jual kembali properti di kawasan Serpong memang tidak terlalu tinggi, namun, kesempatan bisa lebih besar jika Anda membelinya di awal saat masih inden.

Sementara itu, apartemen di Serpong punya prospek sewa yang lebih baik ketimbang rumah tapak. Dengan harga sewa sekitar Rp3 juta per bulan untuk tipe Studio, dengan harga unit yang Rp360 jutaan, maka investasi Anda bisa balik modal dalam waktu 10 tahun ditambah dengan prospek kenaikan harga jual kembali hingga 100%.

Itulah informasi seputar investasi rumah di Serpong. Mau tahu lebih jauh untuk keunggulan area yang saat ini mulai jadi kawasan hunian favorit ini? Simak selengkapnya di sini!

 

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya