Pembangunan Sesuai Target Jadi Fokus Pengembang TOD

Pandemi memang berdampak ke segala sektor, termasuk properti. Tak heran jika terdapat proyek properti yang terhambat pembangunannya. Dan untuk meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan para pencari properti, pelaksanaan pembangunan sesuai target jadi fokus pengembang

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 03 Agu 2021, 21:52 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 21:47 WIB
Pembangunan Sesuai Target Jadi Fokus Pengembang TOD
Kawasan hunian yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal yang bersifat multimoda, seperti KRL dan bus, mulai dilirik banyak orang. Salah satunya seperti TOD Cisauk Point.

Liputan6.com, Jakarta TOD atau Transit Oriented Development (TOD) belakangan memang semakin menarik perhatian kaum urban. Tak heran jika kawasan hunian yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal yang bersifat multimoda, seperti KRL dan bus, mulai dilirik banyak orang. Salah satunya seperti Cisauk Point.

Cisauk Point sendiri merupakan proyek mixed-use dan high rise hasil kolaborasi antara PT Adhi Commuter Properti (ACP) dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang mengembangkan lahan 1,65 hektar di kawasan Cisauk,Tangerang.

“Cisauk Point merupakan salah satu dari 11 mahakarya yang sedang dijalankan oleh PT Adhi Commuter Properti yang berkonsep TOD atau Transit Oriented Development. Maka dari itu, semua project kami menyatu dengan fasilitas transportasi massal, yang beberapa saat ke depan akan sangat tinggi nilai investasinya karena akan menjadi tren yang sangat diminati dalam pemilihan tempat tinggal,” sambung Rizkan mengenai nilai lebih yang dimiliki oleh Cisauk Point.

Bukan hanya Cisauk Point, pengembang yang merupakan anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk juga tengah mengembangkan beberapa proyek melalui brand LRT City yang akan hadir pada setiap titik Stasiun LRT, KRL serta bus yang bertujuan untuk menguatkan konsep Bringing People From Home To Work sehingga selain pengadaan transportasi massal, juga dibutuhkan pula pola hunian yang memadai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Topping Off Bukti Komitmen Kepada Konsumen

Topping Off Bukti Komitmen Kepada Konsumen
Pelaksanaan pembangunan proyek Cisauk Point yang sesuai target menjadi fokus dalam meningkatkan kepercayaan konsumen.

Saat ini ACP juga telah menyelesaikan tahapan pembangunan struktur utama Tower Sapphire TOD Cisauk Point. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan topping off (penutupan atap) Tower Sapphire TOD Cisauk Point yang dilakukan secara daring pada Sabtu, 31 Juli 2021.

Direktur Utama ACP, Rizkan Firman dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pelaksanaan pembangunan yang sesuai target menjadi fokus dalam meningkatkan kepercayaan konsumen.

“Seperti halnya Topping off  Tower Sapphire Cisauk Point, adalah bukti komitmen kami dalam menepati janji kepada para konsumen. Meski dalam situasi pandemi COVID-19 dengan segala tantangannya, PT Adhi Commuter Properti tetap menyelesaikan pembangunan Tower Sapphire Cisauk Point tepat waktu,” ujar Rizkan pada saat membuka seremonial topping off  Tower Sapphire secara virtual.

Sementara itu, Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengucapkan selamat kepada PT ACP yang telah melaksanakan topping off Cisauk Point di mana hal tersebut menandakan pembangunan tower TOD Cisauk Point telah memasuki tahap penyelesaian.

“Alhamdulillah semuanya berjalan lancar sejak dimulainya kerja sama ini, pada bulan November 2017 lalu. Progress pembangunan telah dilakukan secara tepat waktu dan saya secara pribadi mengapresiasi atas pencapaian ini,” ujarnya.

Lebih lanjut Didiek juga mengungkapkan bahwa ke depannya, PT KAI akan mengoptimalkan pemanfaatan lahan di stasiun-stasiun dengan mengembangkan konsep hunian berorientasi transit yang sejenis, di mana stasiun akan menjadi simpul integrasi antarmoda sehingga memudahkan penghuni dapat bermobilisasi.

“Jika hal ini dapat dilakukan di seluruh kawasan stasiun yang ada di kawasan Jabodetabek, maka stasiun tidak hanya sebagai tempat untuk naik turun penumpang, namun juga dapat menjadi tempat yang nyaman, aman, dan terkoneksi dengan kawasan lainnya, sehingga menjadi lifestyle baru. Dengan demikian dapat mendukung program Pemerintah agar masyarakat beralih untuk menggunakan transportasi umum. Sehingga harapannya kemacetan yang ada di wilayah Jabodetabek dapat teratasi dan kita dapat mendukung terciptanya lingkungan yang lebih bersahabat,” ungkap Didiek.

Sebagai proyek properti sinergi dua BUMN, TOD Cisauk Point diyakini merupakan pilihan investasi yang sangat tepat. Hal itu dikemukakan oleh pengamat properti, Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch, dalam acara Expert Talk – Virtual Topping Off Cisauk Point, Sabtu 31 Juli 2021. Menurutnya, Cisauk Point betul-betul mengadaptasi konsep TOD di mana lokasinya tepat menempel dengan Stasiun Cisauk.

“Proyek ini merupakan kolaborasi PT ACP dengan PT KAI. Sebagai BUMN, komitmen mereka pasti tinggi. Berdasarkan pengamatan saya, Cisauk Point adalah satu-satunya hunian yang memang betul-betul berbasis TOD karena menempel dengan Stasiun commuter line Cisauk. Selain itu terhubung juga dengan intermoda BSD dan terminal bus. Kondisi kelebihan-kelebihan inilah yang tidak ada di tempat lain. Semua hunian yang berbasis TOD, secara nilai pasti akan naik dan secara sewa akan lebih tinggi dibandingkan hunian yang tidak berbasiskan TOD,” tandas Ali.

Karena letaknya yang menempel dengan Stasiun Cisauk, demi memberikan kenyamanan bagi para penglaju yang tinggal di TOD Cisauk Point dalam mengakses KRL, maka disediakan jalur pedestrian yang dilengkapi dengan taman kota sepanjang 200 meter. Terlebih lagi, pembangunan jembatan dari Stasiun Cisauk ke Cisauk Point yang sudah mencapai 95%. Hal tersebut dijelaskan oleh Project Director Cisauk Point Teguh Waskitha.

Selain berlokasi strategis, terletak selangkah dari BSD City dilengkapi segala fasilitas kota, Teguh menambahkan, Cisauk Point juga dilengkapi pula dengan co-working space, swimming pool, dan fitness area. Selain itu, Cisauk Point berdekatan pula dengan area komersial dan pendidikan, seperti Pasar Modern Intermoda, Indonesia Convention Exhibition, AEON Mall, The Breeze, Unika Atma Jaya, dan Universitas Prasetiya Mulya.

Teguh memaparkan bahwa Cisauk Point akan dikembangkan menjadi enam tower yang terdiri dari empat tower non subsidi, yakni Sapphire, Amethyst, Ruby, dan Diamond dengan tinggi 24 lantai sebanyak 2.001 unit, dan dua tower bersubsidi, yakni Jasper dan Agate dengan tinggi 19 lantai sebanyak 640 unit, juga terdapat area komersial.

“Khusus Tower Sapphire, tower pertama yang dibangun dan dipasarkan sejak Agustus 2019 mendapatkan respons sangat positif dengan berhasil terjual hingga 90 persen,” paparnya.

Setelah topping off dan serah terima Tower Sapphire, sambung Teguh, Cisauk Point akan melanjutkan pembangunan tower kedua yaitu Amethyst. Sesuai rencana, Tower Amethyst dengan jumlah 559 unit akan mulai dibangun pada triwulan 3 tahun 2022, dan selesai pada akhir tahun 2024.

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya