Metamorfosa Warna Nepal van Java Dongkrak Nilai Properti dari Sisi Harga

Selain mulai dilirik menjadi tujuan wisata baru, metamorfosa Dusun Butuh berdampak positif bagi nilai properti di kawasan ini, membuat harga tanah maupun rumah naik melonjak.

oleh Wahyu Ardiyanto diperbarui 16 Okt 2021, 22:55 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2021, 22:42 WIB
Metamorfosa Warna Nepal van Java Dongkrak Nilai Properti dari Sisi Harga
Pesona lanskap rumah-rumah penduduk Dusun Butuh yang seolah bertumpuk di lereng Gunung Sumbing kerap disandingkan oleh para pendaki dengan pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal.

Liputan6.com, Jakarta RumahCom – Berada di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, menjadikan Dusun Butuh, dusun tertinggi di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dahulu, dusun yang terletak di Desa Temanggung, Kecamatan Kaliangkrik ini hanyalah jalur perlintasan biasa yang dilalui para pendaki Gunung Sumbing.

“Bagi masyarakat awam mungkin kurang menarik, karena lokasinya jauh dari kota dan fasilitas yang masih minim. Aktivitas warga pun biasa-biasa saja, mayoritas bekerja sebagai petani. Mereka menanam berbagai sayuran mulai dari kentang, wortel, kol dan sayuran lainnya,” ungkap Kepala Dusun Butuh Kaliangkrik, Lilik Setiyawan.

Pesona lanskap rumah-rumah penduduk Dusun Butuh yang seolah bertumpuk di lereng Gunung Sumbing kerap disandingkan oleh para pendaki dengan pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal yang berlokasi di Pegunungan Himalaya, hingga terciptalah julukan Nepal van Java pada 2019.

Lilik memulai inisiasinya untuk menyulap Dusun Butuh agar tampak lebih indah, lebih berwarna. Warga pun mulai berbenah. Inisiatif ini juga mendapat dukungan dari Nippon Paint melalui pengecatan rumah-rumah warga hingga Nepal van Java menjadi perbincangan di dunia maya karena menjadi instagramable dan kekinian.

Kepopuleran Nepal van Java oada akhirnya juga memberi warna perubahan pada kehidupan perekonomian warga setempat. “Warga dengan jumlah lebih dari 1.000 orang yang terdiri dari 475 Kepala Keluarga kini memiliki lapangan usaha baru seperti membuka warung makan atau kopi, kru parkir, hingga kru ojek. Hal tersebut membuktikan bahwa Nepal van Java mengangkat perekonomian warga,” papar Lilik.

Bukan hanya itu, metamorfosa dusun ini nyatanya juga berdampak positif bagi nilai properti di kawasan ini. “Lokasi dan pemandangan Dusun Butuh yang kini nampak indah dan berwarna, sehingga menjadi tujuan wisata baru, membuat harga tanah maupun rumah sangat melonjak sekali,” terang Lilik Setiyawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Meredupnya Destinasi Wisata Saat Pandemi Jadi Tantangan Tersendiri

Meredupnya Destinasi Wisata Saat Pandemi Jadi Tantangan Tersendiri
Saat ini, wisata Nepal van Java sudah melakukan simulasi pembukaan secara bertahap sejak dua pekan ini.

Untuk pengembangan properti di dusun ini, Lilik mempersilahkan warga untuk memanfaatkan potensi yang ada dengan bijak. “Namun kalau misal perusahaan properti, untuk sementara tidak kami ijinkan karena mempertimbangkan potensi kedepannya bagi generasi atau anak cucu warga Dusun Butuh,” tambah Lilik.

Kepala Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein, S.E., M.M. mengungkapkan bahwa saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah menggerakkan kembali sektor pariwisata dengan meningkatkan potensi desa wisata. Sama halnya dengan Nepal van Java telah menjadi sorotan wisatawan domestik dan mancanegara dan diakui oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam lamannya  https://kemenparekraf.go.id.

“Di era adaptasi baru COVID-19, destinasi wisata meredup dan ini menjadi tantangan tersendiri. Namun, semoga pengecatan Nepal van Java ini dapat mengibarkan kembali semangat sektor pariwisata terutama desa wisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah lainnya,” tandas Slamet.

Saat ini, wisata Nepal van Java sudah melakukan simulasi pembukaan secara bertahap sejak dua pekan ini. Masih dalam tahap simulasi, sesuai anjuran tetap melakukan protokol kesehatan ketat serta mengikuti SOP / Juknis yang telah diterbitkan oleh Disporapar Provinsi Jawa Tengah  maupun Disparpora Kabupaten Magelang. “Dalam tahap simulasi di masa pandemi ini terhitung sekitar 3000 orang berkunjung berdasarkan perhitungan akumulatif pada kunjungan hari biasa dan akhir pekan,” tambah Lilik.

Sementara itu, NIPPON PAINT sebagai pihak yang langsung cepat tanggap dalam menjawab kebutuhan Dusun Butuh Nepal van Java, melalui Area Sales Manager Jawa Tengah Nippon paint, yaitu Topan Wijaksono mengatakan, “Sejak tahun 2019, Nippon Paint telah mendonasikan sebanyak 1.361 liter cat untuk diaplikasikan di 300 rumah warga atau setara dengan 6.805 meter persegi untuk Nepal van Java.”

Topan mengungkapkan bahwa Nippon Paint melihat potensi besar Dusun Butuh, Kaliangkrik menjadi destinasi wisata yang digandrungi oleh wisatawan. Dengan bantuan cat Nippon Paint tersebut rupanya memberikan dampak bahwa Nepal van Java semakin berwarna dan popular karena menyerupai pemandangan perdesaan Namche Bazaar di Nepal.

Jadi mau cari rumah, ruko, apartemen, atau investasi properti? Pahami potensi wilayahnya mulai dari fasilitas, infrastruktur, hingga pergerakan tren harganya lewat AreaInsider.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya