Liputan6.com, Makassar - Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kabupaten Mamasa, Sulawesi Selatan (Sulsel), sejak dua hari lalu menyebabkan longsor dan banjir bandang di sejumlah wilayah. Selain mengganggu arus lalu lintas, banjir bandang Sungai Mamasa merusak proyek pembuatan tanggul Sungai Mamasa yang menggunakan anggaran miliaran rupiah.
Kapolres Mamasa AKBP Wishnu Buddhaya saat dihubungi Liputan6.com, menerangkan titik longsor terjadi jalan poros Polewali-Mamasa di Desa Makuang, Kecamatan Messawa, Kabupaten Mamasa, yang menimbun sebagian badan jalan.
Sedangkan longsor yang terjadi di Desa Sendana, Kecamatan Mambi mengakibatkan lalu lintas di jalan penghubung Kecamatan Mambi-Kecamatan Bambang terputus.
"Upaya yang telah dilakukan Kapolsek Mambi bersama seluruh anggota Polsek Mambi dan masyarakat sementara melakukan perbaikan sambil menunggu alat berat. Tak ada korban jiwa, namun 1 unit rumah terancam longsor," kata Buddhaya, Sabtu (13/2/2016).
Baca Juga
Arus lalu lintas juga terputus di jalan poros Mamasa-Mamuju setelah longsor menimbun badan jalan di Desa Pambe, Kecamatan Tandukalua. Masyarakat bersama anggota Polsek Mamasa memperbaiki sementara sambil menunggu alat bersat dari Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga.
"Tak ada korban jiwa tapi 1 unit roda 4 merek Avanza silver bernomor plat DD 107 LL milik Suaib terbawa longsor. Masuk ke sungai sehingga mengalami kerusakan berat. Kerugiannya ditaksir kurang lebih Rp 30 juta," tutur Buddhaya.
Kemudian, longsor dengan volume besar akan menutup badan jalan Poros Mamasa-Mambi tepatnya di Desa Galung dan Sika, Kecamatan Rantebulahan apabila hujan tetap berlanjut
"Itu semua baru kita pantau di daerah yang masih memiliki sinynal di Kabupaten Mamasa dan kejadian serupa masih ada di tempat lain yang tidak dijangkau sinyal," ucap Buddhaya.
Saat ini, jajaran Polres Mamasa berkoordinasi dengan Pemda Mamasa untuk membentuk Tim Waspada Bencana Alam dengan menyiapkan peralatan guna mempercepat penanganan bencana yang terjadi.
"Babinkamtibmas juga saya instruksikan melakukan penyuluhan tentang waspada terhadap bencana alam tanah longsor dan banjir bandang, terutama kepada masyarakat yang bermukim di lereng bukit dan di bantaran sungai," ucap Buddhaya.