Acungkan Jari Tengah ke Jenderal Soedirman, Remaja Ini Di-bully

Si remaja kesal tak diberi uang saku sehingga iseng menantang Jenderal Soedirman.

oleh Aris Andrianto diperbarui 15 Mar 2016, 20:47 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2016, 20:47 WIB
Remaja Hina Jenderal Soedirman
Si remaja kesal tak diberi uang saku sehingga iseng menantang Jenderal Soedirman.

Liputan6.com, Purbalingga - Jefri Iftiadi, 13 tahun, remaja Desa Penolih, Kecamatan Kaligondang, Purbalingga mengaku menyesal setelah ia ramai-ramai di-bully netizen. Gara-garanya, aksi narsisnya mengacungkan jari tengah ke foto Jenderal Soedirman.

Atas aksinya itu, Jefri menjadi bulan-bulanan di media sosial. Dia juga harus menandatangani surat pernyataan di depan polisi dan tentara.

"Kami mendapat laporan kejadian tersebut dari warga dan langsung kami tangani. Sekarang kasusnya sudah selesai," kata Kepala Kepolisian Resor Purbalingga, Ajun Komisaris Besar Anom Setyadi, di Purbalingga, Selasa (15/3/2016).

Ia mengatakan polisi mengambil respons cepat karena reaksi masyarakat yang begitu besar mengecam tindakan remaja tersebut. Ia berharap agar orangtua ikut mengawasi anaknya dalam menggunakan media sosial.

"Jangan menggunakan medsos untuk sarana provokasi, menebar kebencian, pelecehan dan juga melakukan penipuan yang dapat merugikan diri sendiri juga dengan orang lain," kata Anom.

Jefri mengunggah fotonya di akun Facebook miliknya yang diberi nama Gopenk Alwell beralamat di Purbalingga, Jawa Tengah. Foto tersebut ia ambil di Monumen Jenderal Soedirman di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, yang merupakan rumah lahirnya jenderal kebanggaan rakyat Indonesia.

Dihubungi terpisah, Kepala Kepolisian Sektor Kaligondang, Ajun Komisaris SS Udiyanto mengatakan, Jefri mengunggah foto tersebut melalui akun Facebook pada Minggu (13/3) pagi serta menuliskan kata umpatan di atas foto.

Alhasil, foto yang diunggah Jefri sekitar pukul 08.00 WIB tersebut memancing reaksi masyarakat luas dan menjadi viral di media sosial. Perasaan geram dan marah netizen pun menyeruak.

Bahkan, teman dan guru Jefri ikut memarahi siswa kelas XIII tersebut. Menyadari hal tersebut, Jefry kemudian menurunkan gambar tersebut di hari yang sama sekitar pukul 16.00 WIB.

Tak sampai di situ, banyak netizen yang kemudian melaporkan foto tersebut ke akun Facebook Polres Purbalingga. Laporan tersebut, kata Udiyanto, ditelusuri dengan mencari identitas pemilik akun. Tak lama kemudian diblokir sendiri dari akun yang bersangkutan.

Polres Purbalingga kemudian melakukan penelusuran alamat pemilik akun tersebut di Desa Penolih, Kecamatan Kaligondang. Kepala Polres Purbalingga AKBP Anom Setyadji kemudian menugaskan Kepala Polsek Kaligondang untuk mendatangi alamat yang dituju.

Kepala Polsek Kaligondang beserta Komandan Komando Rayon Militer Kaligondang kemudian mendatangi rumah pelaku. "Dari pengakuan JI, ia mengaku saat itu kesal karena tidak diberi uang sangu oleh orang tuanya saat akan jalan-jalan bersama temannya," kata Anom.

Kapolsek Udiyanto melanjutkan, anak berusia 13 tahun tersebut tidak memiliki tendensi atau bermaksud merendahkan Jenderal Soedirman dengan ulahnya tersebut. "Yang ada hanya jengkel karena enggak dikasih duit saat akan pergi, itu saja," kata dia.

Kepada Udiyanto, akun Facebook milik Jefry diblokir sang kakak. Saat itu, Jefry mengakui merasa bersalah dan takut karena dianggap melecehkan pejuang serta pahlawan.

Akhirnya, pihak kepolisian meminta kepada Jefry untuk menulis surat pernyataan dan tanda tangan di atas materai untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Dalam pernyataannya JI meminta maaf kepada semua teman dan seluruh bangsa Indonesia serta teman Facebook-nya yang telah membaca postingan tersebut," ujar Udiyanto.

Selain itu, Udiyanto mengimbau kepada kepada pihak yang telah menyebarluaskan screen shoot foto tersebut untuk segera dihapus agar tidak menjadi kontroversi di kemudian hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya