Proyek Trem Surabaya Tinggal Tunggu Restu Presiden

Anggaran proyek trem Surabaya sudah diketok tahun ini.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 08 Jun 2016, 12:03 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2016, 12:03 WIB
Trem Surabaya
Anggaran proyek trem Surabaya sudah diketok tahun ini.

Liputan6.com, Surabaya - Realisasi proyek pembangunan angkutan massal cepat (AMC) trem di Kota Surabaya, Jawa Timur, masih menunggu tanda tangan dari Presiden Joko Widodo untuk penerbitan keputusan presiden (keppres).

"Saya sudah mendapatkan kabar dari Menseskab, suratnya sudah naik ke presiden untuk kepresnya, jadi setelah ini sudah lancar," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Surabaya, dikutip Antara, Selasa 7 Juni 2016.

Selain itu, lanjut dia, kini lelang pengerjaan fisik pembangunan trem Surabaya juga sudah mendapatkan pemenang. Mantan Kepala Bappeko ini menegaskan, pihaknya sudah mendapatkan kabar bahwa realisasi trem akan diwujudkan dalam waktu dekat.

Artinya, lanjut dia, begitu kepres diturunkan, maka realisasi fisik trem untuk jalur utara selatan akan bisa segera dilakukan. Tepatnya untuk rute Joyoboyo-Perak.

"Pengerjaannya sudah pasti tahun ini. Sebab kalau tidak tahun ini ya bisa mundur lagi, wong anggarannya tahun ini. Tapi sudah dapat kabar pemenangnya sudah ada kok. Jadi tinggal tunggu waktu saja," kata Risma.

Realisasi trem ini merupakan kerja sama antara banyak elemen pemerintah, mulai pemerintah pusat sebagai penyedia dana, pemerintah kota sebagai penyedia lahan, serta untuk Ditjen KAI yang bertugas sebagai operator untuk trem nantinya. Lantaran saat ini pusat sudah menyiapkan untuk pembangunan fisik, maka Risma mengimbau warga Surabaya untuk turut menyambut angkutan massal ini.

Sebab, lanjut dia, trem ini digadang menjadi salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan jalan. Pemerintah memang tidak bisa mengatur masyarakat untuk membeli kendaraan pribadi sebab itu adalah hak dari setiap inividu masyarakat.

Namun pemerintah bisa menyediakan alternatif transportasi yang mudah dan murah untuk bisa dijadikan substitusi dibandingkan dengan menggunakan kendaraan pribadi.

"Naik trem lebih cepat, waktu tunggunya hanya 10 menit saja, jarak tempuhnya juga cepat. Satu kali jalan bisa mengangkut sekitar 250 sampai 300 orang," kata Risma.

Selanjutnya, pemkot sendiri juga saat ini tengah menyiapkan rekayasa lalu lintas, salah satunya di Jalan Tunjungan. Risma mengatakan jalan Tunjungan saat ini sudah mulai dikerjakan untuk peluasan pedistrian sisi barat. Nantinya akan dilanjutnya untuk sisi timur, sedangkan di tengahnya akan dipakai untuk jalur trem.

"Memang saju jalur kita ambil untuk pedestrian dan trem. Nanti di sini tinggal sejalur saja. Makanya kita sekarang sedang melakukan pembebasan jalan di Simpang Dukuh. Itu untuk menyiapkan rekayasa lalu lintas karena Tunjungan dipakai trem," kata Wali Kota Risma.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya