Ada Dugaan Pencabulan, Polisi Bongkar Makam Bocah Penenggak Racun

FB merupakan siswi SMP yang tewas setelah menenggak racun di depan ibunya.

oleh Reza Efendi diperbarui 01 Jul 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2016, 19:00 WIB
Bocah Tenggak Racun, Pencabulan
FB merupakan siswi SMP yang tewas setelah menenggak racun di depan ibunya.

Liputan6.com, Deli Serdang - Aparat kepolisian membongkar kuburan FB (14), warga Desa Bekukung, Kecamatan Namorambe, Deli Serdang, Sumatera Utara. FB merupakan siswi SMP yang tewas setelah menenggak racun di depan ibunya.

Kasat Reskrim Polres Deliserdang AKP Teuku Fathir Mustafa mengatakan pembongkaran makam untuk kepentingan autopsi terhadap jenazah FB.

"Jenazahnya sudah dilakukan autopsi oleh tim medis dan juga pihak kepolisian pagi tadi, sekarang sudah selesai," ucap AKP Teuku Fathir di Deli Serdang, Jumat (1/7/2016).

Fathir menjelaskan, pemeriksaan terhadap jenazah FB dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut oleh pihak kepolisian atas laporan keluarga korban pada 23 Juni lalu. Dalam laporan, keluarga korban mengatakan, FB nekat menenggak racun setelah trauma atas pemerkosaan yang dialaminya.

"Saat ini masih menunggu hasil dari tim medis. Nanti sore rencananya akan kita lakukan gelar perkara," ujar Fathir.

Sebelumnya, FB diduga stres dan nekat mengakhiri hidup dengan cara menenggak racun. Kejadian memilukan itu terjadi di ladang keluarga mereka pada 14 Juni 2016. Saat itu, korban yang masih duduk di bangku kelas dua SMP sedang bersama ibunya. Namun entah mengapa, korban langsung menenggak gramoxon atau racun rumput.

Saat menenggak racun, tak satu orang yang melihatnya. Ibunda FB, M. Beru Sembiring, baru tahu setelah melihat putrinya kejang-kejang. Takut terjadi sesuatu, ia sontak mengejar putrinya dan mendapati botol racun di sebelahnya.

Melihat itu, sang ibu pun langsung panik. Lalu kemudian cepat-cepat membawa korban ke rumahnya yang tidak terlalu jauh dari ladang. Setibanya di rumah, korban sempat diberi minum susu kental yang kemudian memuntahkan cairan beracun tersebut.

Dengan kondisi setengah sadar, korban yang merupakan anak kedua dari empat bersaudara itu pun selanjutnya dilarikan oleh keluarga ke Rumah Sakit Umum (RSU) Sembiring, Delitua untuk mendapat perawatan intensif.

"Melihat anak saya minum racun, saya langsung terkejut dan memanggil warga. Kemudian dibantu mereka membawa ke rumah sebelum akhirnya ke rumah sakit," ujar M. Beru Sembiring kepada  ketika itu.

Sekalipun kondisi FB sempat agak membaik dan mampu berbicara, dua hari kemudian, korban mengembuskan napas terakhir. Sebelum meninggal, korban mengaku trauma karena telah diperkosa oleh tetangganya sendiri.



**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya