Menu Bangsawan Keraton Yogya Ada di Pasar Kangen

Selada diibaratkan tumbuhan penyangga, roti sus melambangkan Bumi, rogut daging berarti penduduk Bumi.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 22 Jul 2016, 07:05 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2016, 07:05 WIB
kuliner keraton
Kuliner bangsawan keraton Yogya ada di Pasar Kangen (Liputan6.com / Switzy Sabandar)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pasar Kangen Yogyakarta yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada 19-27 Juli 2016 didominasi oleh stan kuliner tradisional. Ada 90-an stan kuliner yang rata-rata menjual aneka jajanan pasar, gudeg, jenang, bubur, jamu, sate kere, dan koyor.

Namun ada stan yang berbeda berdiri di sisi utara area. Namanya Kuliner Priyayi. Disebut begitu karena menu yang dijualnya memang bukan sembarangan. Melainkan makanan keraton.

Menu tersebut meliputi, sangga buwana, bir Jawa, dan jadah manten. Tidak hanya sekadar menjual, pemilik stan juga mengedukasi pembeli melalui penjelasan latar belakang menu yang dijual.

"Saya ingin memberikan sesuatu yang beda sekaligus mengedukasi pembeli karena jarang sekali menu-menu ini mereka ketahui," ujar pemilik stan Kuliner Priyayi, Dimas Putra di Yogyakarta, Kamis 21 Juli 2016.

'Roti Bumi' dan Sajian Pengantin

Ia menjelaskan, sangga buwana merupakan makanan kesukaan Sultan Hamengkubuwono. Bentuknya berupa roti sus isi selada, rogut daging, dan telur yang atasnya disiram saus mayones dan diberi acar. Makanan ini menyimbolkan harmonisasi kehidupan.

Selada diibaratkan tumbuhan penyangga, roti sus melambangkan Bumi, rogut daging berarti penduduk Bumi, telur menyimbolkan gunung, saus mayones menunjukkan langit dan acar menyimbolkan bintang.

Demikian pula halnya bir Jawa yang merupakan menu favorit Sultan HB VIII dan selalu menjadi suguhan untuk para tamu. "Orang sering berpendapat bir Jawa mengandung alkohol, padahal tidak sama sekali," tutur Dimas.

Dia menerangkan, bir Jawa memiliki komposisi kapulaga, jahe, kayu manis, gula batu, dan jeruk nipis. Di stan ini bisa disajikan dengan es batu atau tidak, sesuai selera.

Kuliner bangsawan keraton Yogya ada di Pasar Kangen (Liputan6.com / Switzy Sabandar)

Sementara, sambung dia, jadah manten yang dijual disajikan dengan dibakar terlebih dulu. Bentuknya mirip semar mendem, yakni jadah atau uli dibungkus dengan kulit telur dadar dan dijepit oleh bambu.

Makanan ini biasanya disajikan saat pernikahan, melambangkan hubungan yang langgeng dan lengket. Sesuai sifat ketan bahan baku jadah yang juga lengket.

Untuk menikmati menu seporsi sangga buwana, pengunjung harus membayar Rp 10.000, bir Jawa dijual Rp 7.000 per gelas, dan jadah manten Rp 3.000 per buah.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya