Liputan6.com, Kuta - Rekonstruksi pembunuhan polisi Kuta, Bali, Aipda I Wayan Sudarsa yang berlangsung sejak dinihari tadi berlanjut hingga pukul 07.00 Wita. Reka adegan yang melibatkan dua warga negara asing (WNA) tersangka kasus ini sempat diwarnai kehebohan.
Saat itu seorang WNA bersepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi di Jalan Raya Kuta. Dia lalu nekat menerobos barisan polisi dan menerjang police line.
Pria asing tersebut mengendarai sepeda motor matic dengan mengenakan celana pendek dan kaus oblong. Dia pun menjadi perhatian petugas kepolisian yang langsung bangkit dan meneriakinya.
Namun, seperti tak mengindahkan teriakan yang ditujukan padanya, dia terus menerobos barisan polisi hingga di ujung jalan.
Baca Juga
Meski sempat dikejar dan dihadang oleh beberapa anggota kepolisian, dia terus melajukan motornya dengan kecepatan yang makin kencang. Dia juga melaju sambil zig-zag untuk menghindari petugas.
Kesal, seorang aparat melemparnya menggunakan tempat sampah. Namun lagi-lagi pria asing itu bisa lolos menghindari petugas.
Kejadian ini tak mengganggu proses rekonstruksi polisi yang ditemukan tewas di pantai Kuta pada 17 Agustus 2016 lalu itu.
Sebelumnya, David James Taylor mengakui telah membunuh anggota Polresta Denpasar yang bertugas di Polsek Kuta Aipda I Wayan Sudarsa pada Rabu 17 Agustus 2016 pukul 03.30 Wita.
Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo mengatakan, berdasarkan pengakuan David, peristiwa yang terjadi di Pantai Kuta itu imbas dari hilangnya tas Sara Connor.
Advertisement
Ketika itu, David dan sang kekasih tengah bermain di bibir pantai. Sara lalu meninggalkan tasnya di atas pasir. Sekembali dari bibir pantai, perempuan itu tak menemukan tasnya. Ketika David dan Sara mencari tas, mereka bertemu dan bertanya pada korban.
Kemudian terjadilah perkelahian di antara keduanya. Meski sempat dilerai Sara, David terus menghajar polisi Kuta Aipda I Wayan Sudarsa.