Liputan6.com, Jakarta Seorang jemaah haji asal Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, dilaporkan hilang usai melaksanakan wukuf di Padang Arafah, Mekah, Arab Saudi, Minggu, 11 September lalu. Sementara seorang jemaah lainnya dilaporkan meninggal dunia karena sakit.
Jemaah haji yang dilaporkan hilang bernama Istiqomah binti Muhammad Zein (54), warga Desa Jatibarang Lor, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes. Sedangkan seorang jemaah yang meninggal dunia adalah Sumilah binti Atmo Pawiri (63), warga RT 01 RW 01, Desa Pepedan, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes.
Keluarga Istiqomah, Taufiqurrohman (49) mengatakan, awal mula informasi hilangnya kakak kandungnya itu diperoleh dari suami korban Muhammad Nasir (61) melalui pesan singkat atau SMS.
Baca Juga
Ia menceritakan, kejadian berawal saat akan berangkat menuju wukuf, korban pergi ke toilet di Padang Arafah sekitar waktu isya bersama rombongan wanita lainnya. Namun, korban tidak kembali setelah lama ditunggu rombongan.
"Kakak saya meninggalkan rombongan saat perjalanan dari Arofah hendak menuju Mina. Padahal, ia tidak bawa identitas apa-apa, karena semua dititipkan ke suaminya," ucap Taufiqurrohman adik dari Istiqomah di Brebes, Selasa (13/9/2016).
Ia menambahkan, Istiqomah berangkat bersama suaminya melalui jalur haji plus VIP biro travel Duta Mulya, Jakarta. Sesuai jadwal, usai prosesi Arminah (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), jemaah haji asal Brebes tersebut menuju Madinah, Kamis, 15 September mendatang.
"Sampai sekarang belum bertemu, kami sebagai keluarga berharap, Istiqomah segera ditemukan dan berkumpul lagi dengan rombongan. Kemungkinan ia lupa tenda wukufnya," Taufiqurrohman menjelaskan.
Advertisement
Kendati demikian, lanjut dia, informasi terakhir Istiqomah sudah ditemukan oleh seorang ketua rombongan dari Jawa Timur, dan sudah dititipkan ke Hotel Zam-Zam di dekat Kota Mekah.
"Tapi sudah dicek di sana, kakak saya tidak ada. Sampai sekarang belum diketahui keberadaannya di mana," ujar dia.
Di sisi lain, keberangkatan Istiqomah yang berprofesi sebagai guru SD tersebut untuk haji ini atas undangan dari Raja Arab Saudi. "Jadi ikut kuota haji khusus seperti itu yang memang disediakan khusus oleh Raja Arab Saudi di sana," tutur dia.
Istiqomah berangkat ke Tanah Suci pada 26 Agustus 2016. Rencananya, dia bersama suami dan rombongan pulang ke Tanah Air pada 22 September 2016. Hingga saat ini pihak keluarga terus berkomunikasi dengan pihak Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi, untuk mencari keberadaan Istiqomah.
Jemaah Haji Wafat di Muzdalifah
Sementara itu, Ketua Panitia Pemberangkatan Ibadah Haji (PPIH) Brebes, Imam Hidayat, mengaku belum menerima laporan terkait hilangnya haji asal Brebes di Tanah Suci. Namun, saat ini, pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari tahu keberadaan Istiqomah.
"Kami belum dapat laporan soal itu. Sebab, yang bersangkutan berangkat melalui haji plus dari Jakarta. Setelah mendapatkan informasi ini kami langsung koordinasikan dengan pihak terkait," dia menambahkan.
Pihak PPIH, kata Imam, baru mendapat laporan tentang meninggalnya salah satu anggota jemaah haji dari Brebes di Muzdalifah, seusai menjalankan wukuf di Arafah.
Ia bernama Sumilah (63) warga Desa Pepedan, RT 001 RW 001, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes. Sumilah berangkat bersama dengan rombongan Kelompok Terbang (Kloter) 50 dari KBIH Sanabil, Kecamatan Sirampog, Brebes.
Sumilah dikabarkan meninggal karena penyakit tuberkulosis atau TBC yang sudah lama dideritanya. "Sabilah berangkat sendirian ke Tanah Suci, dari awal memang sudah mengidap penyakit itu. Bahkan saat berangkat menggunakan kursi roda," Imam menjelaskan.
Jenazah rencananya dimakamkan di Tanah Suci. Saat ini, pihak PPIH sedang menemui keluarga untuk memberitahu kabar ini. "Informasi ini sudah kami sampaikan, termasuk hak-hak keluarga seperti surat kematian dan lainnya menyusul. Kami masih menunggu kabar dari panitia di sana," Ketua PPIH Brebes itu memungkasi.
Advertisement