Khusyuk dan Khidmat Wukuf di Tenda Haji Indonesia

Jutaan manusia tumpah ruah di padang berpasir yang dinamakan Padang Arafah. Ibadah di lokasi itu menjadi bagian dari puncak ibadah haji.

oleh Muhammad Ali diperbarui 12 Sep 2016, 00:07 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2016, 00:07 WIB
Puncak Ibadah Haji, Jutaan Jemaah Sudah Berkumpul di Arafah
Di Padang Arafah, kini lebih dari 2 juta jemaah berkumpul untuk melaksanakan wukuf.

Liputan6.com, Mekah - Puncak haji telah tiba. Seluruh jemaah haji dunia dari berbagai negara, termasuk Indonesia mulai melaksanakan wukuf di Padang Arafah, tepatnya di Kota Mekah Almukaromah.

Sekadar gambaran, ritual ini merupakan sebagai penanda sah atau tidaknya seorang calon haji dalam melaksanakan rukun Islam ke- 5 itu. Dalam pelaksanaannya, para jemaah diwajibkan melakukan ritual berdiam diri di Padang Arafah sejak matahari tergelincir pada 9 Zulhijah hingga terbitnya fajar pada 10 Zulhijah 1437 H.

Wukuf juga untuk mengingatkan akan sejarah awal kehadiran umat manusia di muka bumi. Di Padang Arafah itulah terdapat Jabal Rahmah, sebuah bukit yang berdasarkan riwayat merupakan tempat bertemunya Adam dan Hawa.

Karena termasuk ibadah inti, momen wukuf atau biasa disebut sebagai puncak haji ini sangat dimanfaatkan betul oleh para jemaah haji, suasana ibadah pun berlangsung khidmat.

Rombongan jemaah haji Indonesia yang telah tiba di Padang Arafah sejak Sabtu 10 September 2016, sehari jelang wukuf berlangsung tampak memenuhi tenda-tenda yang telah disediakan.

Para jemaah benar-benar memanfaatkan waktu ibadah tersebut untuk berdoa dan melakukan aktivitas ibadah seperti membaca Alquran dan membaca berbagai doa-doa.

Pantauan Liputan6.com, Minggu (11/9/2016), jemaah asal Indonesia menempati tenda-tenda yang terpasang di 52 maktab. Satu maktab berisi sekitar 3.500 jemaah dengan ragam kloter. Dalam tenda, para jemaah berdiam diri untuk mengevaluasi apa yang telah diperbuat. Mereka juga ada yang berzikir, berdoa, membaca Alquran dan kegiatan ibadah lainnya.

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khotbah wukuf di Arafah, Mekah, Arab Saudi. (Liputan6.com/Muhamad Ali)

Ridwan, jemaah dari Lombok Timur menyatakan siap untuk melaksanakan wukuf. Sejumlah peralatan pribadinya tak luput dibawa seperti obat-obatan dan perlengkapan lainnya. Sedangkan doa yang akan dipanjatkan, Ridwan mengaku telah mengantongi doa khusus untuk dirinya, keluarganya, dan juga Indonesia.

"Semoga Indonesia akan lebih maju dari sekarang," ujar dia.

Cuaca Panas

Sementara, di tengah pelaksanaan wukuf, cuaca tampak kurang bersahabat bagi jemaah Indonesia. Terik matahari yang mencapai 41 derajat Celcius menjadi ujian berat bagi para jemaah. Mereka pun diminta untuk tetap beraktivitas hanya di dalam tenda yang disediakan.  

"Para jemaah diminta untuk tidak beraktivitas di luar tenda mengingat suhu udara mencapai 41 Celcius," ujar Kasubdit Pembinaan Petugas Haji Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah, Kemenag Khoirizi di Arafah, Mekah.

Dia menambahkan, dengan tidak beraktivitas di luar tenda, jemaah dapat menyimpan energi untuk dapat melakukan rangkaian ibadah berikutnya. Karena proses ibadah haji masih panjang. "Proses rangkaian ibadah haji masih memakan waktu 4 hari lagi," ucap dia.

Wukuf di Arafah menjadi puncak pertama dalam rangkaian ibadah Haji. Kegiatan ini menjadi penentu sah tidaknya haji seseorang. Untuk itu, bagi mereka yang tidak mampu menjalaninya, panitia telah melaksanakan safari wukuf.

Begitupun mereka yang telah wafat juga telah dibadal-hajikan (digantikan dengan orang lain). "127 orang jemaah haji disafariwukufkan dengan rincian 90 orang dalam posisi duduk dan 37 orang dalam posisi berbaring," ucap Dirjen Kesehatan masyarakat Kemenkes Anung Sugihantono.

Dalam safari wukuf, panitia kesehatan haji menyediakan ambulan atau bus khusus untuk mengangkut jemaah yang sakit. Dalam mobil, mereka melaksanakan wukuf dengan cara berbaring atau duduk.

Sedangkan jumlah jemaah haji yang dibadalhajikan mencapai 32 orang. Mereka dibadalhajikan selain telah meninggal juga karena alasan kesehatan.

Jangan Bangga Menyandang Haji !

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, yang ikut serta dalam ibadah haji tahun ini menyampaikan khutbah dalam pelaksanaan wukuf kali ini. Dalam pesannya, Lukman membeberkan ciri-ciri haji yang diterima oleh Allah SWT.

"Kemabruran haji dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu hablum minallah (hubungan manusia dengan Tuhan) dan hablum minannas (hubungan antarmanusia dengan manusia lainnya)," ujar Menteri Lukman, Minggu (11/9/2016).

Ia menjelaskan dalam konteks hablum minallah, kemabruran haji tercermin dari meningkatnya keimanan, ketakwaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Sedang dalam konteks hablum minannas, kemabruran haji tercermin dari semakin meningkatnya keshalehan sosial.

Kemabruran haji, lanjut dia, sangat tergantung dari perilaku individu dalam mengamalkan dan menebar kebenaran, kebaikan, dan kedamaian dalam kehidupan sosial.

Seorang jemaah tampak berdoa di batu yang penuh coretan di puncak Jabal Rahmah, Arafah, yang penuh coretan di Mekah, Minggu (11/9). Bukit yang dikenal sebagai Bukit Kasih Sayang itu menjadi pusat prosesi ibadah haji, wukuf. (REUTERS/Ahmed Jadallah)

"Karena itu, sekembali dari Tanah Suci, janganlah berbangga telah menyandang gelar haji mabrur atau ibadah kita telah tuntas," pesan Menteri Lukman kepada jemaah haji yang hadir di Masjid Tenda Misi Haji Indonesia.

Sebaliknya, jemaah harus sadar untuk mengamalkan nilai dan makna ibadah haji yang telah ditunaikan di Tanah Suci. Pribadi mabrur, kata Lukman ditandai oleh sikap cinta dan solidaritas yang tinggi terhadap sesama, saling menghargai dan saling toleransi terhadap perbedaan.

"Ini sejalan dengan pesan Rasulullah dalam khotbah wada’ (khotbah terakhir) 14 abad silam, yang perlu kita kedepankan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia," ucap politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Wafat di Tengah Kekhidmatan

Ditengah khidmat pelaksaan wukuf, jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat bertambah.Selain itu, beberapa jemaah juga dirujuk ke Rumah Sakit Jabal Rahmah, Mekah.

"Secara keseluruhan jemaah yang sudah berobat ke KKHI Arafah 35 orang. 20 Orang rawat jalan, 14 jemaah dirujuk ke Rumah Sakit Jabal Rahmah," ucap petugas Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Kesehatan (Siskohatkes) di Arafah, Mekah, Minggu (11/8/2016).

Dia mengungkapkan, saat ini jemaah haji yang masih dirawat di KKHI Arafah ada 2 orang. Namun jumlah itu masih bisa berubah alias tentatif.

Sedangkan untuk jemaah yang wafat pada hari wukuf, 9 Zulhijah, mencapai 3 orang. Dua di antaranya meninggal dunia di maktabnya masing-masing.

"Meninggal di Maktab 62 dan 24. Mereka wafat ada yang sebelum dan sesudah subuh. Untuk datanya belum (ada), tim sansur (sanitasi dan surveilance) masih mendata," ujar dia.

Dengan begitu, berdasarkan data Siskohatkes hingga Minggu pukul 06.30 waktu Saudi, jumlah jemaah wafat mencapai 91 orang. Berikut data 88 jemaah haji yang wafat tidak termasuk 3 orang yang meninggal dunia saat wukuf:

1. Senen bin Dono Medjo (79). Laki-laki. Kloter 007 Embarkasi Surabaya .
2. Siti Nurhayati binti Muhammad Saib (68). Perempuan. Kloter 002 Embarkasi Aceh.
3. Martina binti Sabri Hasan (47). Perempuan. Kloter 006 Embarkasi Batam.
4. Khadijah Nur binti Imam Nurdin (66). Perempuan. Kloter 004 Embarkasi Aceh.
5. Dijem Djoyo Kromo (53). Perempuan. Kloter 18 Embarkasi Solo.
6. Sarjono Bin Muhammad (60). Laki-laki. Kloter 006 Embarkasi Batam.
7. Oom Eli Asik (66). Perempuan. Kloter 003 Embarkasi Jakarta-Bekasi.
8. Nazar Bakhtiar bin Batiar (82). Kloter 001 Embarkasi Padang.
9. Juani bin Mubin Ben (61). Kloter 006 Embarkasi Aceh.
10. Asma binti Mian (78). Kloter 001 Embarkasi Padang.

11. Tasniah binti Durakim Datem (73). Kloter 003 Embarkasi Padang.
12. Jamaludin bin Badri Kar (58). Kloter 005 embarkasi Palembang.
13. Abdullah bin Umar Gamyah (68). Embarkasi Aceh kloter 001.
14. Rubiyah binti Mukiyat Muntari (71). Embarkasi Surabaya kloter 020.
15. Muhammad Tahir bin Abdul Razak (68). Embarkasi Batam kloter 011.
16. Siti Maryam binti Ismail (60). Embarkasi Solo kloter 001.
17. Misnawar bin Kasimo Kamujo (76). Embakarsi Surabaya kloter 015
18. Din Azhari Nurina bin Sadid (73). Embarkasi Padang kloter 005.
19. Noorsi Fatimah binti M Saleh Mardiwiyono (60). Embarkasi Balikpapan kloter 009.
20. Muhammad Nasir bin Abdul Hamid (64). Jemaah asal embarkasi Batam kloter 010.

21. Manih binti Siyan Muhammad (71). Jemaah asal embarkasi Jakarta Pondok Gede kloter 006.
22. Joko Pramono bin H Ali Pramono (41). Jemaah asal embarkasi Surabaya kloter 26.
23. Wahono Wilik bin Walijo Kartodimejo (65) dari embarkasi Batam kloter 002.
24. Udju Sumiati binti Marhati (62) dari kloter Jakarta Bekasi kloter 038.
25. Siti Fatonah Binti Supangat Kasmungin (68) dari embarkasi Surabaya kloter 028.
26. Imam Rifai bin Ngali (60) dari embarkasi Palembang kloter 005
27. Suhaimi bin kadir Abdillah (62) dari embarkasi Medan kloter 005
28. Siti Maskanah binti Djumri (66) dari kloter Banjarmasin kloter 013
29. Zainabon binti Umar Muhammad (71) dari embarkasi Aceh kloter 008.
30. Awaludin bin Abu Sahar Tanjung (58). Embarkasi Medan kloter 011.

31. Kadiran bin Molyadi Sokaryo (71). Embarkasi Surabaya kloter 022.
32. Yudha Arifin bin Kasah (55). Jemaah haji khusus.
33. Abdul Hamid bin Lapewa Palewa (53). Jemaah haji khusus.
34. Roman bin H. Maeji Suhaedi (58). Embarkasi Jakarta kloter 020.
35. Mochamad Subarjah bin Sumawinata R (64). Embarkasi Jakarta kloter 048.
36. Taggi bin Haseng Maggu (57). Embarkasi Surabaya kloter 048
37. Saifuddin bin Buchori Abdullah (64). Embarkasi Solo (SOC) kloter 003.
38. Semi Parsinah binti Wamu Adam (65). Embarkasi Aceh (BTJ) loter 002.
39. Siti Maryam binti Haram (79). Embarkasi Surabaya (SUB) kloter 020.
40. Aceng bin Nuroddin Hasyim (58). Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) kloter 018.

41. Adisman Rasidin Salin bin St. Salam (63). Jemaah haji khusus.
42. Warniti binti Samadi Rimin (67). Embarkasi Solo (SOC) kloter 051.
43. Sukardi As Haryanto bin Abu Bakar (78). Embarkasi Surabaya (SUB) kloter 009.
44. Rukiyah bt Muhammad Arif Pane (62). Embarkasi Medan (MES) kloter 011.
45. Sumin Adinoto bn Suto Karso (73). Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) kloter 028.
46. Zahadi bin Muhayadin Asir (58). Embarkasi Palembang (PLM) kloter 007.
47. Imo binti Ahmad Umar (73). Embarkasi Lombok, kloter 006.
48. Carwit binti Karjani Sarip (51). Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) kloter 037.
49. Mukijan bin Sodimejoh Muhammad (62). Embarkasi Surabaya (SUB) kloter 032.
50. Siti Sarah binti Abdul Kapi (53). Embarkasi Banjarmasin (BDJ) kloter 014.

51. Abdul Sani bin H Hayani (59). Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) kloter 026.
52. Emuh Sutrisna Atmadja bin Wardi (79). Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) kloter 008.
53. Ali bin Lapantje Lakoro (77). Embarkasi Balikpapan (BPN) kloter 011.
54. Cholik bin Aguscik Usman (65). Embarkasi Palembang (PLM) kloter 005, B3343307.
55. Marfuah Amina Toyib binti Mustofa (76). Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) kloter 34.
56. Nipi binti Mad Ambri Mungkar (69). Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) kloter 34.
57. Hawang binti Bungku Ilham (59). Embarkasi Balikpapan (BPN) kloter 007.
58. Boniatun binti Dulkahir Kartak (60). Embarkasi Batam (BTH) kloter 17.
59. Hariri bin Mustafa M. Soleh (73). Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) kloter 37.
60. Dain Nariya bin Satimin (69). Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) kloter 29.

61. Rosid bin Kamadi Rani (63). Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) kloter 061.
62. Muhammad Arifin bin Ambo Angka (58). Jemaah haji khusus
63. Zuri Mukanan bin Muhrin Kasrih (66). Jemaah haji khusus
64. Wawan Barnawi K bin Casmita (62). Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS) kloter 036.
65. Sikan bin Bait Sabut (59). Embarkasi Surabaya kloter 005.
66. Nana Supena bin Uba R (64). Embarkasi Jakarta-Bekasi kloter 010.
67. Budiyanto bin Lihan Suliman (57). Embarkasi kloter Surabaya kloter 026.
68. Suhaimi bin Jamain Abdul Gafur (62). Embarkasi Padang kloter 009.
69. Agus Slamet Riyadi bin Cokrowasito (62). Jemaah haji khusus.
70. Munawwaroh binti Muslih Simin (66). Embarkasi Jakarta-Pondok Gede kloter 020.

71. Darmuya bin Jabar Bila (79). Embarkasi Padang kloter 011.
72. Sofyan Soleh Jamhari binti H.M Sohe (74). Embarkasi Jakarta-Pondok Gede kloter 007.
73. Sumi binti Sahrul Towasi (80). Embarkasi Surabaya kloter 003.
74. Nur Wachid bin Abdul Majid Samsul (68). Embarkasi Surabaya kloter 025.
75. Sahriye binti Sulaiman Kaima (71). Embarkasi Surabaya kloter 017.
76. Sulkan bin Satiman Lasijah (57). Embarkasi Solo kloter 063.
77. Suraiyana Ganing P binti Laganing (73). Jemaah haji khusus.
78. Djunaide bin Masse Bandu (71). Jemaah haji khusus.
79. Sawi bin Saidin Armidin (73). Jemaah embarkasi Surabaya kloter 017.
80. Jamhari bin Arip Ardiah (83). Jemaah embarkasi Jakarta-Bekasi kloter 021.

81. Endah Wirdah binti Sukemi Harja (56). Jemaah embarkasi Jakarta-Bekasi kloter 038.
82. Mariyah Komar binti Umar Martawidjaja (71). Jemaah embarkasi Jakarta-Pondok Gede kloter 031.
83. Aen Harmaen bin Suhandi Suhatma (66). Jemaah haji khusus.
84. Ripah binti Ardja Semita (67). Embarkasi Solo kloter 056.
85. Sumitro bin Chambali Moh. Sidik (80). Embarkasi Solo kloter 036.
86. Nur Pudjimas Saleh bin Muhammad Nur (70). Embarkasi Jakarta-Pondok Gede kloter 027.
87. Sarah Marjuki Sere. wanita berusia 84 Tahun itu berasal Serang Banten, yang masuk Embarkasi Jakarta (JKG 33).
88.Ibu Sanipah Kawi Sholeh (76 Tahun) Kloter SUB 30 Maktab 40 asal (Wonosari Taman Sidoarjo Jatim) di Tenda Arafah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya