Liputan6.com, Bengkulu - Pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal di blok Hululais Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu sudah memasuki tahap persiapan akhir. Targetnya pada 2020 tenaga listrik berkekuatan 310 Mega Watt akan mengalir dan masuk dalam jaringan listrik interkoneksi Sumatera.
Presiden Direktur PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) Irfan Zainuddin mengatakan, saat ini 7 sumur sumber panas bumi sudah siap dialirkan ke transmisi pembangkit. Target 4x55 atau 220 mega watt listrik di kawasan Hululais awalnya akan dicapai pada tahun 2019.
Advertisement
Baca Juga
Â
Tetapi karena ada musibah tanah longsor pada bulan Juli lalu, maka dijadwalkan ulang pada 2020. "Kita upayakan target bisa dikejar hingga 2020," kata Irfan di Bengkulu, Kamis (29/9/2016).
PGE juga melakukan pengembangan pengeboran sumur panas bumi di lokasi blok tambang sawah dengan besaran energi aliran listrik sebanyak 3x30 mega watt. Proyek ini dinamakan program Hululais Ekstention.
Total jumlah sumur yang akan dilakukan pengeboran berjumlah 12 sumur. Komposisi semburan uap sebesar 70 persen dan air 30 persen.
Menurut Irfan, sumur pengeboran di kawasan Hululais ini merupakan sumur terdalam yang ada di Indonesia, dengan kedalaman mencapai 3.100 meter. Artinya, tenaga dan biaya yang dikeluarkan oleh operator melebihi perkiraan awal.
"Kita tetap berkomitmen untuk menuntaskan proyek ini. Bagaimanapun, program nasional 35.000 mega watt yang dicanangkan Presiden Jokowi harus terealisasi," tegas Irfan Zainuddin.