Begini Aksi Muncikari Tawarkan PSK Putih Abu-Abu

Aparat sulit menertibkan prostitusi remaja karena praktik para PSK putih abu-abu itu terselubung.

oleh Hairil Hiar diperbarui 19 Okt 2016, 14:00 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2016, 14:00 WIB
PSK Remaja
Marak prostitusi remaja di Ternate

Liputan6.com, Ternate - Prostitusi kalangan remaja di Kota Ternate, Maluku Utara, kian marak. Para pekerja seks komersial (PSK) yang masih duduk di SMA alias masih berseragam putih abu-abu itu juga menggunakan jasa muncikari.

Para muncikari membanderol layanan PSK putih abu-abu itu di kisaran Rp 1 juta hingga 1,5 juta.

Penelusuran Liputan6.com, seorang muncikari yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan dirinya siap mengantarkan PSK remaja sesuai selera pelanggan.

Ngana (kamu) mau bayar berapa?,” kata muncikari kepada Liputan6.com, ditelepon melalui salah satu rekannya, Selasa (18/10/2016) malam.

“Harganya berapa?”

“Rp 1 juta,” katanya.

Dia menjamin PSK remaja miliknya bagus-bagus. “Ini bukan masalah bakukanal (saling kenal), tapi dong (mereka) ini kan lain. Baru, bagus-bagus,” katanya.

“Iya sudah Rp 7 ratus yaah, tambah ngana punya Rp 3 ratus (tips muncikari).”

“Ih kalau kita tara (saya tidak) butuh apa-apa. Masa tamang (teman) yang main baru kita yang dibayar.”

“Oh begitu.”

“Ya iya. Sebenarnya Rp 1,5 juta tapi karena ngana kita kase Rp 800 suda.”

“Ok. Nanti kaka so cek ini kamar (hotel) baru kaka kontak.”

Jang lama kaa, soalnya besok kita mau berangkat kong.”

“Memang mau pi mana kong (ke mana).”

“Mau ke Makassar”

Muncikari memastikan pesanan pelanggan sesuai harga yang disetujui. “So pasti sesuai harga. Kita (saya) tarada (tidak) urusan dengan yang tara bae (jelek),” katanya.

Sulit Ditertibkan

Kepala Bidang Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Ternate, Jamrud Lahabato, membenarkan adanya anak-anak di bawah umur yang menjadi PSK kota setempat.

“Kalau 2015 - 2016 banyak,” katanya saat ditemui di ruang kantornya, belakang Kedaton Kesultanan Ternate, Rabu (19/10/2016).

Jamrud mengaku pihaknya masih lemah dalam menekan maraknya remaja PSK tersebut. Selain susah didata, aksinya terselubung.

“Jadi karena dia orangnya kabur-kabur. Hilang-hilang. Makanya kami susah mendata. Tapi kalau kita mau mencoba itu harus kita terlibat langsung ke dalam. Terlibat langsung bukan berarti harus melakukan,” katanya.

Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman belum dapat dihubungi. Saat disambangi di ruang kantornya, Ternate Tengah, pintunya tertutup.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya