Liputan6.com, Bandung - Wali Kota Bandung M Ridwan Kamil menegaskan, keberadaan tol air yang terletak di perempatan stopan Gedebage (Jalan Soekarno Hatta) Kota Bandung berfungsi terkait kejadian banjir di kawasan tersebut beberapa waktu lalu.
"Tidak betul kalau tol air tidak berjalan," kata Ridwan Kamil, di Bandung, Minggu (30/10/2016).
Ia menuturkan ke depannya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan menambah jumlah tol air untuk mengatasi masalah banjir di kawasan Gedebage.
Advertisement
"Ini artinya kan kurang banyak, bukan tidak berfungsi maka terkait dengan (banjir) Gedebage, tol air kita tambah," ujar dia seperti dilansir Antara.
Baca Juga
Sebelumnya, pria yang akrab disapa Emil ini mengungkapkan alasan terkait tol air tersebut. Menurut dia, teknologi serupa telah sukses mengurangi banjir yang biasa menerjang kawasan Gedebage.
"Teknologi tol air ini kan baru diberlakukan sekitar dua bulan di Jalan Gedebage. Jadi yang kemarin banjir di dua titik sungai (Pagarsih dan Pasteur) tidak ada, karena teknologi tol air ini baru diterapkan di Gedebage. Insya Allah secepatnya untuk menerapkan juga di Pagarsih yang memang selama ini heboh dan juga di Pasteur," kata dia saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Selasa, 25 Oktober 2016.
Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, pembuatan tol air menghabiskan biaya hingga Rp 1 miliar. Namun hal tersebut bisa segera direalisasikan lantaran anggaran telah ditetapkan dalam APBD Perubahan.
"Pompa itu Rp 500 juta dan pipanya Rp 500 juta, total Rp 1 miliar. Jadi tol air itu bikin pipa di mana si air ini enggak pernah bercampur dalam perjalanannya. Jadi dari titik A, dia ketemunya di titik B. Kalau gorong-gorong kan titik A ketemu di tengah-tengah dengan sampah atau apa pun dan kalau ini langsung ke ujungnya didorong," tutur Emil.
"Ini mungkin bisa mengurangi agar air tidak masuk jalur dan bertemu dengan gangguan-gangguan," Wali Kota Bandung itu memungkasi.