Atasi Banjir, Pasteur Bakal Dipasang Tol Air

Teknologi serupa sukses mengurangi banjir yang biasa menerjang kawasan Gedebage.

oleh Kukuh Saokani diperbarui 26 Okt 2016, 07:29 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2016, 07:29 WIB
20151125-Ridwan-Kamil-HA
Ridwan Kamil (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Bandung - Banjir yang menerjang wilayah Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin, 24 Oktober 2016, menjadi salah satu musibah paling parah. Terutama untuk dua daerah, yaitu Pagarsih dan Pasteur dalam dua tahun terakhir.

Total kerugian akibat banjir Bandung itu ditaksir mencapai Rp 16 miliar. Hal itu mengingat ratusan rumah serta satu sekolah terkena dampak langsung banjir tersebut.

Mengatasi hal itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berencana memasang teknologi tol air di kawasan Pagarsih serta Pasteur. Sebab, teknologi serupa sukses mengurangi banjir yang biasa menerjang kawasan Gedebage.

"Teknologi tol air ini kan baru diberlakukan sekitar dua bulan di Jalan Gedebage. Jadi yang kemarin banjir di dua titik sungai (Pagarsih dan Pasteur) tidak ada, karena teknologi tol air ini baru diterapkan di Gedebage. Insya Allah secepatnya untuk menerapkan juga di Pagarsih yang memang selama ini heboh dan juga di Pasteur," kata dia saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Selasa, 25 Oktober 2016.

Menurut pria yang akrab disapa Emil ini, pembuatan tol air menghabiskan biaya hingga Rp 1 miliar. Namun hal tersebut bisa segera direalisasikan lantaran anggaran telah ditetapkan dalam APBD Perubahan.

"Pompa itu Rp 500 juta dan pipanya Rp 500 juta, total Rp 1 miliar. Jadi tol air itu bikin pipa di mana si air ini enggak pernah bercampur dalam perjalanannya. Jadi dari titik A, dia ketemunya di titik B. Kalau gorong-gorong kan titik A ketemu di tengah-tengah dengan sampah atau apa pun dan kalau ini langsung ke ujungnya didorong," tutur Emil.

"Ini mungkin bisa mengurangi agar air tidak masuk jalur dan bertemu dengan gangguan-gangguan," Wali Kota Bandung memungkasi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya