Tak Mengutuk Gelap Kekerasan, Menyalakan Lilin Perdamaian

Selama ini, praktik toleransi antarumat beragama sudah berjalan dengan baik di Malang.

oleh Zainul Arifin diperbarui 22 Nov 2016, 11:30 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 11:30 WIB

Liputan6.com, Malang – Puluhan aktivis lintas agama menggelar aksi lilin damai untuk kebhinekaan di Jalan Veteran Kota Malang, Jawa Timur. Mereka menyerukan agar seluruh masyarakat bersama–sama menjaga toleransi di tengah perbedaan.

Doa bersama untuk kebhinekaan mengawali aksi tersebut. Peserta aksi damai juga mengirim doa untuk Intan Marbun, balita korban bom di Samarinda, Kalimantan Timur. Musikalisasi puisi dilantunkan di tengah aksi yang menyita perhatian pengguna jalan tersebut.

Juru bicara Masyarakat Bhineka Malang Nanda Pratama mengatakan, aksi ini membawa pesan agar kebhinekaan di Indonesia tak boleh terganggu oleh situasi nasional yang saat ini tengah keruh.

"Harapan kami agar semua masyarakat bisa menjaga persatuan, menjaga toleransi di antara perbedaan," kata Nanda di sela aksi, Senin, 21 November 2016.

Menurut dia, lilin sebagai simbol sebuah harapan bersama untuk menjaga perdamaian. Masyarakat harus tak terpengaruh terhadap berbagai situasi yang berpotensi merusak toleransi yang selama ini telah terjaga.

Suster Annunciata PIJ dari Kapel Sang Timur mengaku miris dengan kondisi saat ini yang menunjukkan berbagai ancaman terhadap keberagaman di Indonesia.

"Sebagai warga negara, saya juga punya tanggung jawab untuk menjaga kebhinekaan. Kita semua harus menjadi pelopor kasih sayang, menjaga toleransi," ucap Suster Annunciata.

Ia mengaku, selama ini telah aktif di banyak kegiatan yang bersifat mendukung keberagaman.

Saat momen Ramadan dan Idul Fitri misalnya, pengurus gereja akan bertandang ke sejumlah pesantren. Begitu juga sebaliknya saat perayaan Natal, ada pengurus organisasi keagamaan yang berkunjung ke gereja.

"Selama ini semua sudah berjalan baik, karena itu, mari bersama menjaga kerukunan itu," ucap Suster Annunciata.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya