Walungan Cikao, Napak Tilas Perdagangan Masa Kerajaan Sunda

Dahulu, Sungai Cikao dan Cikao Bandung merupakan jalur favorit pedagang Cina.

oleh Abramena diperbarui 19 Des 2016, 15:31 WIB
Diterbitkan 19 Des 2016, 15:31 WIB
Festival Walungan Cikao
Perahu hias berlomba menyusuri sungai Cikao. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Purwakarta - Ikhtiar Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk kembali menghidupkan ‘Kampung Parahu’ yang berada di bantaran Sungai Cikao direalisasikan. Kegiatan dibuka dengan digelarnya ‘Festival Walungan Cikao’ yang dihelat hari Minggu, 18 Desember 2016.

Festival yang baru pertama kali ini diikuti puluhan perahu hias milik masing-masing peserta. Kemudian mereka menggelar arak-arakan dengan menempuh waktu sekitar 45 menit untuk menyusuri rute sepanjang 5 Kilometer.

Peserta mengambil start di Jembatan Cilalawak Desa Kadumekar Kecamatan Babakan Cikao menuju Kampung Talibaju Desa Cikao Bandung Kecamatan Jatiluhur Purwakarta.

Acara tersebut disambut antusias warga dengan memadati bantaran Sungai Cikao untuk menyapa Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang juga turut serta bersama para peserta pawai.

Festival ini memiliki tujuan sebagai wisata refleksi sejarah. Sebagaimana diketahui, Sungai Cikao dan Cikao Bandung merupakan jalur favorit yang digunakan pedagang Cina pada masa lalu untuk mendistribusikan barang dagangannya ke seantero tanah Sunda.

Bupati Dedi Mulyadi mengikuti arak-arakan perahu menyusuri sungai Cikao. (Liputan6.com/Abramena)

"Untuk mengingatkan kepada kita sekalian bahwa Sungai Cikao dan Cikao Bandung ini memiliki sejarah panjang dalam perdagangan pada masanya," ujar Dedi Mulyadi disela Festival.

Selain itu, revitalisasi Sungai Cikao menjadi kawasan wisata menurut dia merupakan salah satu kampanye agar sungai ini tidak menambah masalah baru pada Sungai Citarum yang merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat.

Aneka program selain festival telah disiapkan Pemerintah Kabupaten Purwakarta berupa pelarangan penambangan pasir, festival kuliner cikao dan perbaikan infrastruktur.

"Intinya kami tidak ingin menambah masalah bagi Sungai Citarum," tambah Dedi.

Festival Walungan Cikao ini selain diisi oleh parade puluhan perahu juga diisi oleh lomba dayung tradisional dan perahu tempel. Jadwal rutin untuk kegiatan ini telah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

Salah seorang warga Cikao Bandung Ano (46) yang berprofesi sebagai pengemudi perahu tempel menyambut baik program baru yang diinisiasi oleh Pemkab setempat itu. Ia berujar daerahnya yang kini ditetapkan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dapat meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.

"Kami disini menyambut baik, semoga kehidupan ekonomi kami menjadi lebih sejahtera," kata Ano.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya