Puting Beliung Serang 2 Desa di Madura

Puting beliung merusak rumah, gudang rokok, dan toko ritel.

oleh Mohamad Fahrul diperbarui 26 Mar 2017, 23:05 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2017, 23:05 WIB
Angin puting beliung
Angin puting beliung mengamuk di Madura (Liputan6.com / Mohamad Fahrul)

Liputan6.com, Sumenep - Puting beliung mengamuk di dua desa di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Minggu (26/3/2017). Akibatnya sejumlah rumah beserta gudang rokok dan juga kantor Pengadilan Agama (PA) mengalami kerusakan.

Warga yang mengetahui peristiwa itu berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri dari dahsyatnya pusaran angin puting beliung. Awalnya adalah hujan deras yang disertai petir melanda Desa Gedungan, Kecamatan Batuan sekitar pukul 12.00 WIB.

Tidak berselang lama tiba-tiba terdengar suara gemuruh serta angin cukup kencang, warga di sekitar itu mulai panik berhamburan. Ternyata amukan angin puting beliung tersebut sudah memporak-porandakan salah satu gudang barang milik salah satu perusahaan rokok dan kantor Pengadilan Agama daerah setempat.

"Angin kencang dari arah barat langsung menghantam tembok gudang sampai roboh. Bahkan barang-barang yang ada di dalam gudang terlempar sampai keluar akibat dahsyatnya angin tersebut," kata Saniman (35), salah satu warga yang sedang berada di lokasi kejadian.

Puting beliung yang melanda tidak lama, sehingga dahsyatnya angin kencang tersebut tidak sampai merembet ke pemukiman warga. Namun pepohonan yang ada di sekitar lokasi kejadian banyak roboh. Atap mini market juga menjadi sasaran angin puting beliung hingga membuat pelayan berhamburan keluar.

"Untuk kerusakan akibat angin puting beliung bermacam-macam. Ada yang rusak hanya bagian atap saja dan ada pula dindingnya yang roboh," ucap dia.

Angin puting beliung juga terjadi di lokasi yang berbeda tempat yakni di Desa Nyabakan Timur, Kecamatan Batang-Batang daerah setempat. Akibatnya sembilan rumah milik warga rusak, atap teras dan genting rumah tersebut porak-poranda, sebagian juga ada teras depan rumahnya roboh hingga tak tersisa.

Pusaran hitam yang cukup kencang membuat warga panik, mereka berhamburan keluar rumah sambil berteriak untuk menyelamatkan diri.

"Di sini kejadiannya sekitar pukul 12.00 WIB, sebelumnya memang hujan deras. Tapi tidak berselang kemudian angin kencang dari arah barat, itupun anginnya disertai gumpalan hitam dan suara gemuruh," kata warga Desa Nyabakan Timur, Abu Sahwi (34).

Kejadian itu tidak sampai menelan korban jiwa, sebab pada saat kejadian berlangsung warga cepat keluar rumah untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Sampai sekarang masyarakat masih merasa ketakutan di dalam rumah, karena dengan kondisi hujan yang tak kunjung reda khawatir terjadi angin puting beliung susulan.

"Genteng atap rumah warga banyak yang terbang, bahkan tanaman padi banyak yang roboh. Angin itu beruntung tidak lama, hanya terjadi sekitar 10 menit," jelasnya.

Puting beliung ini menimbulkan kerugian besar, sementara masih didata. "Saat ini petugas sedang melakukan pendataan di lokasi kejadian," kata Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Herry Koentjoro Pribadi.

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya