Puting Beliung Berwarna Putih Nyaris Terbangkan Warga

Puting beliung menerjang sejumlah daerah. Puluhan rumah rusak.

oleh Eka HakimMohamad Fahrul diperbarui 14 Mar 2017, 17:30 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2017, 17:30 WIB
Ilustrasi puting beliung
Ilustrasi puting beliung

Liputan6.com, Sumenep - Puluhan rumah di Dusun Tonggal, Desa Meddelan, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, rusak akibat disapu angin puting beliung pada Senin, 13 Maret 2017. Bahkan salah seorang warga nyaris dibawa terbang pusaran angin kencang yang datang secara tiba-tiba.

Awalnya masyarakat tidak menyangka akan terjadi bencana angin puting beliung. Sejak hujan turun sekitar pukul 13.00 WIB, kondisi angin memang sangat kencang. Tetapi tidak berselang lama hujan reda serta angin kencang lenyap seketika.

Tak lama kemudian, hujan kembali turun dan angin kencang dengan mengeluarkan suara gemuruh dari arah barat lalu menghantam pepohonan serta rumah-rumah warga pada pukul 14.30 WIB.

"Anginnya berputar seperti pusaran yang berwarna putih, itu sangat kencang, sehingga membuat jarak pandang sangat sulit. Karena rumah yang ada di sekitar kejadian sama sekali terlihat akibat tertutup warna putih seperti kabut," kata Kepala Desa Meddelan, Kecamatan Lenteng, Mohamad Haris, Senin, 13 Maret 2017.

Pada saat angin memporak-porandakan rumah, warga berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Namun saat berada di luar, ada warga yang hampir dibawa terbang angin puting beliung.

Warga itu masih bisa menyelamatkan diri dengan memegang pohon yang ada di sampingnya. Beruntung angin puting beliung tersebut tidak berlangsung lama, sehingga tidak memperparah kerusakan rumah warga.

Akibat bencana angin puting beliung 37 rumah warga mengalami kerusakan, baik rusak ringan maupun rusak berat. Sedangkan yang mengalami rusak sebanyak 10 rumah dan sisanya hanya mengalami rusak ringan.

"Atap rumah warga berhamburan saat angin puting beliung menerjang dusun ini, beruntung kejadian itu tidak sampai menelan korban jiwa. Bahkan ada dapur milik warga dibawa terbang sampai ke tengah sawah," katanya.

Ia tidak bisa membayangkan seandainya di desanya tidak banyak pepohonan, karena angin puting beliung yang melanda cukup dahsyat. Sehingga apabila langsung menerjang rumah tanpa melewati pepohonan, kemungkinan besar banyak rumah yang rata dengan tanah.

Dari 37 rumah yang rusak akibat dihantam angin puting beliung, diantaranya 20 rumah hanya mengalami rusak ringan yaitu genting atapnya sebagian runtuh. Sementara 10 rumah lainnya mengalami kerusakan cukup parah, teras rumah tersebut semuanya runtuh hingga tak tersisa.

Puting Beliung di Pinrang

Puting Beliung
Puting beliung rusak rumah di Pinrang (Liputan6.com / Eka Hakim)

Angin puting beliung juga melanda sejumlah daerah lain di Indonesia. Terjangan angin merusak banyak rumah. Tak hanya merusak rumah, puting beliung bahkan nyaris menerbangkan warga.

Di Kampung Serang Lingkungan Ujung Baru, Kelurahan Data, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, tercatat 20 unit rumah warga rusak berat akibat terjangan angin puting beliung.

"Rumah warga hancur semalam akibat puting beliung yang tiba-tiba datang," kata Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani, kepada Liputan6.com, Selasa (14/3/2017).

"Tidak ada korban jiwa namun kerugian materil ditaksir sekitar 150 juta."

Aparat kepolisian bersama pemerintah setempat saat ini berkoordinasi mengadakan gotong royong membangun kembali rumah-rumah warga yang diterjang puting beliung tersebut.

"Bantuan dari Pemda Pinrang juga sudah ada dan semua stakeholder bersama-sama membantu warga," tutup Dicky.

Ratusan Rumah Rusak di Kudus

Puting Beliung
Puting beliung rusak rumah di Pinrang (Liputan6.com / Eka Hakim)

Ratusan rumah di dua desa di Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, rusak akibat diterjang angin kencang. Kedua desa tersebut, yakni Desa Glagahwaru dan Kalirejo, Kecamatan Undaan.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Bergas Catursasi Penanggungan , mengatakan bencana tersebut terjadi pada pukul 16.00 WIB dengan diawali hujan yang kemudian disertai angin kencang.

Angin kencang berawal dari Desa Wonosoco, Kecamatan Undaan, kemudian bertiup ke arah Desa Berugencang, dan kemudian ke Glagahwaru dan terakhir di Desa Kalirejo. Di desa yang lebih dahulu dilewati angin kencang tidak ada rumah warga yang mengalami kerusakan.

Sedangkan di Desa Glagahwaru, tercatat 103 rumah rusak sedang dan ringan. Di Desa Kalirejo tercatat 45 rumah rusak sedang maupun ringan. Kerusakan berupa genting rumah warga tersapu angin.

"Rumah warga yang mengalami kerusakan ringan, sudah dibantu diperbaiki karena tim relawan BPBD langsung diterjunkan ke lokasi kejadian," ujarnya.

Pada 3 Maret 2017 puting belung juga melanda tiga desa, yakni Desa Kandangmas (Kecamatan Dawe), Desa Honggosoco, dan Rejosari (Kecamatan Jekulo). Total rumah warga yang mengalami kerusakan berjumlah 395 rumah dengan tingkat kerusakan bervariasi.

Bergas mengimbau warga tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana alam serupa, karena berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG wilayah Jateng bakal terjadi hujan deras dengan durasi pendek.

"Intensitasnya tinggi, bisa berupa hujan deras, angin kencang atau disertai petir dan puting beliung," ujarnya.

Bahkan, kata dia, di Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kudus, juga sempat mengalami hujan es, sebagai pertanda sedang masa peralihan musim dari hujan ke kemarau.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya