Kronologi Anak Polisi Bengkulu Jadi Korban Salah Tembak Ayahnya

Kawasan tempat tinggal keluarga polisi salah tembak beberapa kali disatroni maling.

oleh Yuliardi Hardjo Putro diperbarui 26 Apr 2017, 17:31 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2017, 17:31 WIB
Kronologi Anak Polisi Bengkulu Jadi Korban Salah Tembak Ayahnya
Kawasan tempat tinggal keluarga polisi salah tembak beberapa kali disatroni maling. (Liputan6.com/Yuliardi Hardjo Putro)

Liputan6.com, Bengkulu - Peristiwa salah tembak polisi yang mengakibatkan meninggalnya BA (14) meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga. Korban merupakan anak kedua pasangan Aipda Bekti Sutikno dan Susi Ekaputri.

Sebelum peristiwa salah tembak, korban sempat ke kamar mandi. BA juga sempat minum sebelum menuju kamar tidur. Saat membuka pintu itulah, pelaku yang sedang tidur langsung berdiri sambil melepas tembakan.

Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta mengatakan, saat itu dipastikan suasana sangat gelap, sehingga Aipda Bekti hanya melihat bayangan dan tidak mengetahui bahwa sasaran tersebut adalah anaknya.

"Gelap dan kejadian sangat cepat," ucap Kapolres di Bengkulu, Rabu (26/4/2017).

Setelah mengetahui anaknya tertembak, pelaku membangunkan istri dan meminta kakak BA memanaskan mobil. Mereka lalu mendatangi RS Bhayangkara Polda.

Setiba di RS Bhayangkara, Aipda Bekti bertemu Kompol Harry Irawan, perwira di Subdit Renata Reskrim Polda Bengkulu, dan menyerahkan senjata apinya. Setelah itu, pelaku pergi meninggalkan rumah sakit.

Petugas medis RS Bhayangkara yang mengetahui korban sudah meninggal dunia lalu membawa korban ke ruang jenazah RSUD M Yunus yang berjarak 9 kilometer dari RS Bhayangkara. Untuk memastikan penyebab meninggal, pihak kepolisian mendatangkan tim forensik Mabes Polri untuk mengautopsi jenazah.

Menurut Yeni, salah seorang tetangga korban, kawasan Jalan Sumatra 5 tempat keluarga polisi itu tinggal memang sering disatroni maling. Beberapa kali maling menerobos rumah hingga sepeda motor warga raib di wilayah tersebut.

"Kampung kami memang rawan maling akhir-akhir ini, jadi wajar jika kami semua waspada," kata Yeni.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya