Ragam Kuliner Buka Puasa Khas Bengkulu

Selama bulan Ramadan, banyak bermunculan penjual makanan tradisional yang menyajikan hidangan khas Ramadan.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 20 Feb 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 18:00 WIB
Fakta Menarik tentang Bengkulu
Bagar Hiu kuliner favorit Bung Karno saat masa pengasingan di Bengkulu (dok. Instagram @relicroxx / https://www.instagram.com/p/BZxd9OsBWtV/?utm_medium=copy_link / Dinda Rizky)... Selengkapnya

Liputan6.com, Bengkulu - Kuliner Bengkulu terkenal dengan kekayaan rempahnya yang khas. Namun untuk hidangan berbuka puasa, Bumi Rafflesia ini memiliki ciri khas dan keunikan sendiri.

Selama bulan Ramadan, banyak bermunculan penjual makanan tradisional yang menyajikan hidangan khas Ramadan. Mengutip dari indonesia.go.id, berikut beberapa kuliner berbuka puasa khas Bengkulu:

1. Gulai Kemba'ang

Gulai kemba'ang adalah salah satu makanan paling populer di Bengkulu. Makanan ini menggunakan daging iga sapi sebagai bahan utama.

Selain daging iga sapi, masakan ini juga ditambahkan daun talas. Proses pengolahannya dimulai dengan merebus daun talas dan iga sapi terlebih dahulu.

Air rebusan iga sapi kemudian dijadikan kaldu agar rasa gulai menjadi lebih gurih dan nikmat. Olahan ini menggunakan bumbu, seperti lengkuas, asam kandis, kunyit, jahe, ketumbar, garam, gula pasir, serta bumbu halus bawang merah, bawang putih, dan cabai merah.

Sebagai aromatik, daun salam dan batang serai tak ketinggalan. Selain itu, santan juga menjadi kunci gurihnya gulai kamba'ang.

Selain menggunakan iga sapi, masyarakat setempat biasanya menggunakan ikan asin atau ikan teri sebagai pengganti. Tak hanya saat Ramadan, gulai kamba'ang juga menjadi menu spesial saat Lebaran.

2. Gulai Pisang

Sesuai namanya, gulai pisang menggunakan pisang sebagai bahan dasarnya. Kuliner ini termasuk salah satu kuliner unik yang wajib dicoba saat Ramadan.

Olahan pisang untuk berbuka puasa biasanya berupa pisang goreng, pisang panggang, keripik pisang, atau kolak pisang. Namun di Bengkulu, pisang dijadikan sebagai bahan utama gulai.

Umumnya, pisang yang digunakan adalah pisang muda karena buahnya yang belum terlalu matang. Jika menggunakan pisang matang, maka akan cepat rusak saat dimasak bersama gulai.

Konon, olahan gulai pisang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Gulai pisang kerap dijadikan sebagai lauk alternatif pengganti gulai sapi, ayam, ataupun ikan. Gulai pisang sangat pas disantap selagi hangat.

 

Lema

3. Lema

Lema adalah makanan andalan masyarakat Rejang, yakni suku asli Bengkulu. Lema dibuat dengan menggunakan bahan utama rebung atau tunas muda bambu.

Proses pengolahannya dilakukan dengan cara mencincang rebung dengan ukuran kecil. Bahan lain yang perlu disiapkan adalah ikan mujair yang dipotong sesuai selera.

Kedua bahan tersebut kemudian dibungkus dengan daun pisang. Selanjutnya, proses fermentasi dilakukan selama tiga hari.

Setelah proses fermentasi, lema dilepas dari bungkusnya, kemudian dimasak bersama santan dan cabai merah yang telah dihaluskan. Masyarakat Rejang biasanya juga menambahkan ikan mas atau ikan laut. Untuk menyantapnya, biasanya lema diberi tambahan petai sebagai lalapan.

4. Pendap

Pendap menggunakan ikan air laut sebagai bahan utama. Ikan yang digunakan biasanya adalah ikan kembung atau ikan kakap.

Ikan tersebut diolah dengan cara dilumuri bumbu rempah yang dihaluskan dan dicampur kelapa parut. Setelah dilumuri aneka bumbu, ikan kemudian dibungkus daun talas dan daun pisang. Sebagai pengikat dan penambah aroma, masyarakat menggunakan daun pandan yang diikat kuat.

Selanjutnya, ikan dimasak hingga delapan jam di dalam tumisan bumbu lumuran ikan, santan, dan asam kandis. Setelah semua bumbu meresap, pendap siap disantap.

Pendap menjadi menu andalan masyarakat Bengkulu saat berbuka puasa. Makanan ini juga kerap disajikan untuk menjamu kerabat saat Lebaran.

Penulis: Resla

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya