Salwa, Difabel Tanpa Lengan Melukis Keluarga Wapres AS

Salwa melukis objek dengan kaki. Belakangannsif intelukis tamu-tamu negara.

oleh Fajar Abrori diperbarui 06 Jun 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2017, 19:00 WIB
Difabel Tanpa Lengan
Difabel tanpa lengan melukis keluarga wapres AS dengan kaki (Liputan6.com / Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Muhammad Salwa Aristotel nama lengkap dari remaja difabel tanpa lengan ini. Salwa, sapaannya sejak kecil difabel atau dalam bahasa medisnya disebut kelainan kongenital. Akibat kelainan itu, hanya menyisakan tiga jari di bagian kiri. Sementara di lengan kanan tak ada jari-jari.

Memanfaatkan sisa tubuh tersisa, Salwa memiliki talenta keren. Ia bisa menggambar dengan memanfaatkan kakinya. Dengan talenta ini berhasil membawanya melukis tamu negara yaitu Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence pada bulan April lalu.

Kesempatan besarnya ini berawal saat ada kunjungan kerja istri presiden dan istri wapres, Iriana Jokowi bersama Mufidah Kalla, di Kabupaten Karanganyar pada Februari lalu.

Dalam kunjungan kerja Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE KK) itu dipamerkan lukisan anak-anak SD LB dari Solo. Bahkan saat itu, mereka sempat membeli lukisan karya anak difabel.

"Saat itu, Bu Iriana bilang istana membutuhkan empat difabel yang pintar melukis. Pihak Jawa Tengah kemudian mencarikan dan ketemu, yaitu tiga tuna rungu dan satu tuna daksa. Yang tuna daksa itu ya saya, " ujar Salwa ketika ditemui pekan lalu di Solo.

Empat bocah ini mendapat jatah sendiri untuk melukis tamu negara dalam Spouse Program KTT IORA 2017 pada Maret lalu. Salwa kebagian melukis istri Wakil Presiden Tanzania.

"Itu dikabari dari Istana h-15, jadi saya diminta menggambar wajah ibu Wapres Tanzania. Saya harus membawa satu lukisan jadi dan satu lukisan setengah jadi untuk diselesaikan saat ada tamu negara itu, " jelas Salwa yang saat ini sedang menanti kelulusan dari SD LB D YPAC Solo.

Difabel tanpa lengan melukis keluarga wapres AS dengan kaki (Liputan6.com / Fajar Abrori)

Sebulan berselang, remaja kelahiran Kudus, 17 September 2001 itu dikabari lagi oleh Istana untuk menggambar tamu negara. Oleh pihak protokoler Istana, ia dikirimi foto keluarga Wakili Presiden Amerika Serikat, Mike Pence. Terdiri dari Mike Pence, istri, dan ketiga anaknya.

"Itu malah persiapannya mepet sekali. Dikabari H-7, diminta dua lukisan, yang satu setengah jadi. Ini melukisnya lebih sulit, selain yang dilukis lebih banyak juga mukanya tampak depan," kenang Salwa.

Atas kesempatan tersebut, Salwa merasa bangga. Ia bisa unjuk talenta yang tidak biasa di depan orang-orang penting. Acapkali ia tak percaya dengan kesempatan dan talenta ekstrem yang dimilikinya.

"Saya sendiri kadang berpikir, kok saya bisa ya. Padahal sebelum ini saya belum pernah melukis wajah. Ya itu baru pertama kalinya. Ya intinya senang dan bangga, " kata Salwa yang ingin meneruskan di SMK 8 Solo ini.

Difabel tanpa lengan melukis keluarga wapres AS dengan kaki (Liputan6.com / Fajar Abrori)

Salwa belajar melukis sejak dua tahun lalu. Kebetulan di YPAC Solo ada kelas melukis. Lantas guru lukis Jaka Triwiyana mengajak Salwa untuk mengikuti kelasnya. Walau belum pernah melukis, remaja difabel ini tanpa pikir panjang bersedia ikut.

"Semangat dan motivasi Salwa memang tinggi. Dia selalu ingin menjajal hal baru, terkhusus bidang seni," kata Jaka Triwiyana yang merupakan mahasiswa jurusan Desain dan Komunikasi Visual (DKV) ISI Surakarta.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya