Padi Hitam Tumbuh di Sawah Warga Kulon Progo

Padi hitam itu memiliki bulir lebih besar dan batang yang lebih tinggi.

oleh Yanuar H diperbarui 19 Jun 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2017, 16:00 WIB
Padi Hitam Tumbuh di Sawah Warga Kulon Progo
Padi hitam itu memiliki bulir lebih besar dan batang yang lebih tinggi. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Ada yang berbeda di areal sawah di Desa Hargomulyo, Kokap, Kulon Progo. Dua petak sawah itu membuat warga yang melintas penasaran karena padinya berwarna hitam, bukan hijau seperti umumnya.

Setelah didekati, sawah yang ditanami padi itu memang memiliki warna daun yang hitam dan memiliki batang yang lebih tinggi. Meski bentuknya sama, buliran padi hitam itu berukuran lebih besar dari padi biasa.

"Ini baru coba-coba, ini beras dari Korea. Kalau Korea itu pohonnya saja yang hitam, kalau Jepang semuanya hitam," ujar Ibu Edi Santoso, pemilik sawah padi hitam, Jumat, 16 Juni 2017.

Menurut dia, padi jenis Black madrass yang ditanam itu diketahui suaminya saat bekerja menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Korea. Saat kembali ke Indonesia, ia teringat dengan menu Korea yang menggunakan beras Korea ini. Ia lalu mencari benih padi hitam itu di beberapa laman.

"Dapat penjual yang menawarkan benih, berikut sampel untuk dimakan. Waktu itu ya ratusan ribu beli gabah," ujarnya.

Menurut Ibu Edi, cara menanam padi hitam tak berbeda dengan dengan padi pada umumnya, mulai dari penyemaian, pemupukan, hingga penyemprotan hama. Padi jenis ini tumbuh lebih cepat dan batangnya lebih kokoh. Bahkan, diklaim lebih tahan hama dari padi yang ada.

"Sepertinya padinya lebih besar, mudah-mudahan hasilnya lebih bagus," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kulonprogo Bambang Tri Budi mengatakan beras dari Korea atau Jepang juga pernah dikembangkan warga Sleman, Yogyakarta. Namun, beras jenis itu lebih keras dan jarang disukai konsumen. Ia juga menyebut belum ada kajian jika padi hitam lebih tahan hama dibanding padi biasa.

"Kita akan pantau nanti di lapangan, untuk melihat tingkat produksinya seperti apa," ujarnya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya