Liputan6.com, Kebumen - Taufik dan Bayu, dua terduga pemilik bahan mercon dan petasan yang meledak di rumah kosong kawasan Krakal, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, mendadak lenyap bak ditelan bumi usai ledakan pada Sabtu malam, 22 Juli 2017. Keberadaan keduanya tak diketahui hingga saat ini.
Kepala Sub Bagian Humas Polres Kebumen, AKP Willy Budiyanto, menyarankan agar kedua terduga pemilik bahan mercon dan petasan yang menimbulkan ledakan tersebut tak usah takut pulang. Sebab, kepolisian baru akan sebatas meminta keterangan keduanya.
Dalam pertemuan dengan penduduk kawasan Krakal, Minggu sore, 23 Juli 2017, warga yang rumahnya terdampak ledakan petasan juga sudah memaafkan keduanya. Mereka bisa memahami bahwa ledakan itu merupakan kecelakaan.
"Warga sudah menerima maaf keluarga pemilik bahan petasan. Jadi, saya menyarankan agar keduanya segera pulang untuk memberikan keterangan," ucap Willy, Senin (24/7/2017).
Baca Juga
Willy mengatakan, insiden ledakan petasan itu tak menimbulkan korban jiwa sehingga ia menilai kasus ini tak mesti diselesaikan lewat jalur hukum. Dalam mediasi yang difasilitasi oleh kepolisian, keluarga pemilik bahan mercon juga bakal mengganti kerugian atas kerusakan yang ditimbulkan ledakan petasan yang terdengar hingga radius 1,5 kilometer tersebut.
"Kecuali kalau memang ada korban jiwanya. Ini kan tidak ada. Jadi, ada kemungkinan selesai lewat mediasi," tutur Willy.
Ia menambahkan, pertemuan antara warga terdampak ledakan dan perwakilan keluarga pemilik petasan menghasilkan kesepakatan bahwa warga memaafkan pemilik dan keluarga pemilik bahan petasan. Kedua, pemilik petasan bersedia mengganti rugi kerusakan yang ditimbulkan akibat ledakan tersebut.
"Pelaksanaan perbaikannya akan dikoordinasikan dengan Pak Agus Parawadi, perwakilan keluarga pemilik petasan," kata juru bicara Polres Kebumen itu.
Advertisement
Saksikan video menarik di bawah ini: