Liputan6.com, Pasuruan - Banyak sekali peninggalan bersejarah dari abad ke-11 Masehi pada masa Kerajaan Kahuripan dengan penguasa yang terkenal, yakni Raja Airlangga. Pendiri Kerajaan Kahuripan di Jawa Timur (Jatim), yang bergelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantwikramotunggadewa itu memerintah dalam rentang tahun 1009 hingga 1042 Masehi.
Salah satunya peninggalan Raja Airlangga yang masih kokoh berdiri hingga kini adalah situs pertapaan di kawasan Pasuruan, Jatim. Konon, situs pertapaan tersebut pernah dipakai sebagai pemandian kedua permaisuri Raja Airlangga, yakni Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Pemandian tersebut dinamakan Candi Belahan Sumber Tetek.
Baca Juga
Menuju lokasi peninggalan Raja Airlangga itu memerlukan waktu dua jam perjalanan dari Surabaya menuju Malang, Jatim. Hanya ada satu penanda ke arah candi yang disebut sebagian warga dengan Candi Gambar, yakni berjarak lima kilometer dari Jalan Raya Gempol, Pasuruan, Jatim.
Candi ini mulai dibangun pada 997 Masehi. Saat berkunjung ke lokasi petirtaan Raja Airlangga, jalannya sebagian sudah beraspal dan berliku-liku. Di samping kanan kiri dapat dijumpai sistem sawah sengkedan.
Candi Sumber Belahan Sumber Tetek ini berada di kaki Gunung Penanggungan, tepatnya di Desa Belahan, Wonosunyo, Gempol, Pasuruan, Jatim. Situs kuno ini ramai dikunjungi anak-anak sepulang sekolah yang bermain air di dalam kolam berukuran 5x5 meter.
"Dulu ada empat penanda untuk sampai ke lokasi ini dari jalan raya. Karena sering dirusak sama anak-anak kecil, jadi hanya tinggal satu penunjuk lokasi saja," ucap Aliyas selaku juru kunci pemandian Candi Belahan Sumber Tetek kepada Liputan6.com, Rabu, 26 Juli 2017.
Advertisement
Memasuki sekitar Candi Belahan Sumber Tetek, sebagian besar tampak tersusun dari bata merah. Ada dinding bata merah yang di depannya terdapat dua arca wanita dipercaya sebagai permaisuri Raja Airlangga, yakni Dewi Sri dan Dewi Laksmi. Ada air yang keluar dari payudara patung dan mengalir ke kolam yang berukuran 5x5 meter.
Sebagian warga dari luar daerah yang berkunjung ke kolam pemandian Candi Belahan Sumber Tetek, meyakini bahwa air yang keluar dari payudara patung tersebut bisa membuat awet muda.
Di sana juga dapat ditemui lingga dan patung kepala naga beserta patung Candra Sengkala. Candi Belahan Sumber Tetek berada di lokasi dengan ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.
Candi peninggalan Raja Airlangga ini sama sekali belum dipugar. "Dan salah satu patungnya saat saya masih kecil di tangan patung Dewi Sri itu juga mengeluarkan air, tapi sekarang sudah tidak keluar lagi." ujar Ilyas, pegawai honorer Dinas Kepurbakalaan Mojokerto, Jawa Timur.
"Mungkin airnya tersumbat. Sebenarnya di antara kedua patung itu juga ada arca Wisnu menunggang Garuda, tapi kini disimpan di Museum Purbakala Trowulan, Mojokerto," ia memungkasi.
Saksikan video menarik di bawah ini: