Liputan6.com, Pekanbaru - Ribuan personel Polri, TNI, BNPB dan instansi terkait lainnya dalam Satgas Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan atau Karhutla Riau melaksanakan apel di kawasan Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis siang, 10 Agustus 2017. Seluruh peralatan pemadaman juga dihadirkan dan nantinya disebar mencegah bencana asap.
Apel ini langsung dipimpin Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Mabes Polri Komisaris Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno. Kegiatan juga diikuti belasan jenderal yang menjabat kapolda dan wakapolda di Pulau Sumatera, serta petinggi lainnya dari Mabes Polri.
Menurut Putut, gelar pasukan ini merupakan bentuk nyata kesiapan pemerintah dibantu Polri menghadapi kemarau panjang pada Agustus hingga September nanti. Harapannya tidak ada lagi bencana asap yang memakan korban jika seperti tahun 2015 lalu.
Selain itu, Putut juga menyerahkan bantuan dari Mabes Polri berupa puluhan sepeda motor. Kendaraan yang sudah dimodifikasi ini memiliki kemampuan melewati rintangan dan mempercepat gerak petugas di lokasi kebakaran.
Baca Juga
"Sepeda motor lebih efektif menjangkau lokasi sulit yang tidak bisa ditempuh mobil," ucap pria berbintang tiga di pundaknya ini, Kamis, 10 Agustus 2017.
Sepeda motor yang diberikan bukanlah sembarangan. Motor ini beda dengan yang lainnya karena mempunyai dua fungsi. Selain menempuh medan, kendaraan roda dua ini juga bisa berfungsi sebagai pompa air.
Bagian mesinnya bisa disambungkan pipa dan tersedot ketika gas motor ditarik. Cara ini dinilai ampuh ketika petugas kesulitan sumber air, terutama pemadaman memakai mobil, sehingga motor bisa parkir di mana ditemukan titik air dan api.
"Sepeda motor ini merupakan inovasi terbaik dalam upaya penanganan pemadam kebakaran. Sepeda motor ini dengan cepat bisa berubah menjadi mesin pompa air," Putut menerangkan.
Sepeda motor ini segera dikirim ke wilayah-wilayah rawan karhutla di Riau. Selain nanti digunakan untuk pencegahan dengan sosialisasi bahaya kebakaran, roda dua termodifikasi ini juga berguna sebagai penanggulangan.
Advertisement
Sementara itu, Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo menjelaskan, puncak kemarau diprediksi pada bulan ini. Dengan demikian, Polri bersama instansi lainnya mengubah metode patroli.
"Caranya dengan menambah jadwal patroli pada waktu-waktu rawan kebakaran. Tujuannya meningkatkan kewaspadaan terhadap Karhutla," kata Guntur.
Tak hanya pada Agustus ini, Guntur menyebut hingga minggu kedua September nanti juga diprediksi akan terjadi kemarau panjang. Pada bulan ini, petugas akan meningkatkan fokus patroli terhadap karhutla.
"Adapun kendala selama ini pada musim kemarau, yaitu jauhnya jarak sumber air dengan lokasi titik api. Mudah-mudahan bisa terbantu dengan sepeda motor tadi," ujar Guntur.